Anak Sembelih Bapak di Mamuju, Leher, Tangan dan Punggung Penuh Darah

Murham, lelaki 45 tahun itu disembelih, Kamis (30/7/2020) sekitar pukul 09.00 pagi.

Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 31 Juli 2020 | 16:55 WIB
Anak Sembelih Bapak di Mamuju, Leher, Tangan dan Punggung Penuh Darah
Ilustrasi mayat. (Suara.com/Supriyadi).

SuaraJabar.id - Aam, remaja 17 tahun sembelih ayahnya sendiri, Murham (45). Murham tewas disembelih anaknya

Murham, lelaki 45 tahun itu disembelih, Kamis (30/7/2020) sekitar pukul 09.00 pagi.

Leher Murham digorok anaknya saat rebahan menonton acara stasiun televisi dalam rumahnya. Mereka tinggal di Dusun Rawanmangun, Desa Bunde, Kecamatan Sampaga, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.

Tragedi itu berawal ketika Murham sedang menonton tv di ruang tamu. Sementara istrinya duduk tak jauh darinya.

Baca Juga:Kronologis Murham Disembelih Anak Sehari Menjelang Idul Adha

Aam pun datang dari arah belakang sembari menenteng parang. Ia mendekati Marham, memegang kepala lantas menebas leher ayah.

Ibu Aam yang melihat kejadian itu langsung berteriak histeris. Sehingga mengundang perhatian tetangga.

Tetangga secara sigap melumpugkan pelaku. Murham sempat dibawa ke rumah sakit, tapi dia meninggal dalam perjalanan.

"Berdasarkan keterangan keluarga dan warga, pelaku mengalami gangguan kejiwaan. Dia sempat dirawat di rumah sakit jiwa," kata Kabid Humas Polda Sulbar Ajun Komisaris Besar Syamsu Ridwan, yang dikutip Suara.com dari Sinarlampung.com, Jumat (31/7/2020).

Murham tewas dengan luka 3 bacokan terutama pada bagian leher.

Baca Juga:Jelang Hari Raya Idul Adha, Anak Sembelih Ayah Kandungnya Sendiri

Selain pada leher, kata Syamsu Ridwan, Murham tewas karena menderita luka bacokan pada tangan dan punggung.

Seusai kejadian, Aam sempat dilumpuhkan oleh para tetangga. Setelah polisi datang, pelaku dibawa ke Polsek Sampaga untuk ditahan.

Syamsu Ridwan mengungkapkan, proses hukum terhadap Aam sementara ini masih digelar.

Pasalnya, kata dia, belum ada surat keterangan dari dokter yang menyatakan pelaku benar-benar menderita penyakit kejiwaan.

"Kasusnya masih berjalan, karena belum ada surat keterangan kesehatan jiwa dari dokter, yang menunjukkan pelaku menderita sakit kejiwaan," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini