Stres Berpolitik, Surat Kades Gantung Diri: Politik Tak Sesuai Ajaran Agama

Bahkan sang kades terpaksa berbohong karena tekanan politik di desanya.

Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 31 Juli 2020 | 18:46 WIB
Stres Berpolitik, Surat Kades Gantung Diri: Politik Tak Sesuai Ajaran Agama
Ilustrasi gantung diri. (Julianto/Suarajogja.id)

“Baru kami temukan suratnya setelah kematian korban, kemungkinan ditulis pada malam sebelumnya,” kata Camat.

Kasat Reskrim Polres MamasaI, Iptu Dedy Yulianto mengatakan, penemuan jasad korban berawal dari adanya acara pembagian BLT di kantor kelurahan yang dihadiri Camat Rantebulahan Timur, Elim Tupalang.

Dalam pembagian ini, warga menunggu kehadiran korban.

Tak kunjung datang, beberapa warga akhirnya mencari korban. Sayang, mereka justru menemukan korban dalam kondisi gantung diri.

Baca Juga:Kades Gantung Diri Malu Bohongi Warga, Pesan ke Anak: Jangan Jadi Politikus

"Hasil olah TKP sementara kasus ini murni bunuh diri, sementara untuk motifnya masih kami dalami,” kata Kasat Reskrim.

Menurut Kasat, sebelumnya korban diketahui sempat terlibat beberapa persoalan hingga diperiksa oleh Inspektorat Pemda Kabupaten Mamasa. Namun semua masalah yang menyeret korban sudah selesai.

“Sebenarnya semua sudah selesai, hanya sekarang memikirkan bagaimana memajukan desa ke depan,” katanya.

Keluarga yang ditinggalkan nampak menangis histeris mengetahui korban tewas dengan cara gantung diri. Para tetangga juga berdatangan ke rumah duka.

Hingga Polisi masih menyelidik kasus kematian Pelipus masih dalam penyedilikan aparat dari Mapolres Mamasa.

Baca Juga:Yakin Jokowi Pulihkan Ekonomi, Arief Poyuono: Elite Politik Jangan Nyinyir

Surat Pelipus Kepada keluarganya:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini