SuaraJabar.id - Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Provinsi Jawa Barat mencatat angka kematian anak akibat terpapar virus corona mencapai ratusan. Namun data tersebut memiliki perbedaan dengan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat.
Menurut data pikobar.jabarprov.go.id yang diakses SuaraJabar.id pada Jumat (11/9/2020) sampai dengan pukul 14.30 WIB, jumlah kematian anak karena Covid-19 mencapai 459 anak.
Sementara menurut data Dinkes Jabar, tercatat ada 8 anak yang meninggal dunia akibat Covid-19 sampai dengan Rabu (9/9/2020).
"Tidak sampai segitu, kalau seperti itu gawat sekali Jabar nanganin Covidnya,” tegas Kepala Dinkes Jawa Barat Berli Hamdani kepada suarajabar.id, Jumat (11/9/2020).
Berli menjelaskan, data kumulatif 1.166 anak laki-laki dan 1.144 anak perempuan dari rentang usia 0 hingga 18 tahun yang diperiksa PCR, sampai hari Rabu (9/9/2020).
Baca Juga:Waduh, Ada Buku Anak Bertema Gay dalam Program Sekolah di Taiwan
Total yang positif 1.155, total positif aktif 683. Sementara total anak yang sembuh dari Covid-19 ada 464 anak, dan tercatat ada 8 anak meninggal dunia.
“Kalau seperti itu, harus konfirmasi terlebih dahulu dengan Kominfo atau JDS (Jabar Digital Service) pengelola Pikobar, dapat angka segitu dari mana?,” ungkapnya.
Pihaknya menegaskan bahwa data yang disampaikan oleh Dinkes adalah data asli yang juga diberikan kepada pemerintah pusat, dan dilaporkan kepada Ikatan Doket Anak Indonesia.
"Karena angka di Dinkes ini juga kami sampaikan di nasional. Serta diawasi langsung oleh IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia). Tidak mungkin kami neko-neko dengan data yang sangat sensitif ini," tegasnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jabar, Setiaji mengakui, telah terjadi kesalahan input data.
Baca Juga:Kasus Covid-19 di Bogor Tembus 800, Bima Arya Tetap Pilih Lanjutkan PSBMK
Ia menegaskan, jumah anak meninggal yang ditampilkan di laman Pikobar tertukar dengan jumlah kesembuhan.