Bintang Liga Inggris, Son Heung Min, pernah mencicipi rumput Si Jalak Harupat. Saat itu ia memikul beban berat harus bisa membawa Korea Selatan juara atau ikut wajib militer. Meski pada akhirnya Korea Selatan berhasil meraih medali emas setelah menang atas Jepang 2-1.
Si Jalak Harupat juga tergolong stadion komplet. Dalam komplek stadion terdapat 11 venue yang bisa digunakan untuk perhelatan olahraga dan berstandar nasional. Seperti lapangan panahan, akuatik, softball, hingga hoki.
Terbaru, pengelola baru saja meresmikan lapangan latihan yang lokasinya masih di dalam komplek Si Jalak Harupat yakni lapangan Sabilulungan. Lapangan ini sebagai pelengkap syarat dari FIFA yang mewajibkan setiap stadion penyelenggaraan Piala Dunia memiliki empat lapangan pendukung.
Si Jalak Harupat Mulai Bersolek
Setelah ditetapkan sebagai salah satu venue Piala Dunia U-20, Stadion SJH mulai bersolek. Setelah PSSI memantau situasi stadion dengan membawa syarat-syarat standar FIFA, ada tiga poin utama yang harus dibenahi di Stadion Si Jalak Harupat yakni penambahan kapasitas lampu dari 2.000 lux menjadi 2.500 lux.
Baca Juga:Waduh! Lapangan Piala Dunia di Solo Jadi Tempat Menjemur Batik
Kemudian sound sistem/pengeras suara yang kini hanya berada di area dalam stadion harus ditambah hingga area luar stadion. Lalu lintasan atletik di dalam stadion utama yang harus ada.
"Lampu stadion standar FIFA itu 2.500 lux, sedangkan di SJH ini baru 2.000 lux. Tambahan fasilitas audio sistem juga dibutuhkan," ujar Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bandung Marlan Nirsyamsu dilansir Antara, Rabu (23/9/2020).
Sementara sisanya, dianggap sebagai perbaikan minor. Artinya, fasilitas pendukung hanya tinggal dilakukan perbaikan-perbaikan seperti penggantian kursi yang rusak, pengecatan, area taman, hingga area lainnya.
Di sisi akses, Stadion Si Jalak Harupat dianggap sudah memadai dengan hadirnya tol Soroja (Soreang-Pasirkoja). Awalnya, akses menuju stadion sangat sempit hanya bisa dilewati dua kendaran saja. Kini adanya tol Soroja, bus bisa langsung menuju pintu gerbang utama stadion tanpa harus berjibaku dengan kemacetan di jalan Kopo.
"Untuk rumput kita tinggal menjaga perawatannya, sebab dulu digunakan untuk Asian Games. Tak ada masalah untuk rumput yang notabene pengerjaannya lama," ujar kepala UPTD Stadion Si Jalak Harupat Raden Mulyana.
Baca Juga:Sambut Piala Dunia U-20, Renovasi Stadion GSJ Ditarget Selesai Maret 2021
Proses Renovasi
Stadion Si Jalak Harupat tidak masuk dalam prioritas pembenahan dari pemerintah pusat. Adapun kewenangannya diserahkan kepada pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten yang ditunjuk sebagai subpanitia sesuai Instruksi Presiden nomor 8 tahun 2020.