SuaraJabar.id - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah tempat memaksa banyak orang untuk work from home (WFH). Kondisi ini biasanya membuat banyak orang malas bergerak termasuk malas berolahraga.
Padahal Dokter Spesialis Olaharga, dr. Grace Joselini Corlesa, SpKO, MMRS mengatakan, berolahraga tetap bisa dilakukan di rumah aja.
Salah satunya dengan memanfaatkan aplikasi SIPGAR buatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia hingga YouTube yang menampilkan video senam.
"Bisa tuh di rumah bisa dilakukan senam, atau aerobiknya sembari melihat di youtube, manfaatkan media online untuk dilakukan," ujar dr. Grace saat konferensi pers peluncuran SIPGAR, Rabu (30/9/2020).
Baca Juga:Ngidam Makanan Asin Tapi Takut Gemuk, Ini 5 Jenis Camilan Sehat Buat Kamu!
Namun ia berpesan bagi mereka yang memiliki berat badan berlebih saat olahraga di rumah, untuk tidak terlalu banyak melakukan gerakan melompat karena akan berdampak buruk bagi persendian.
Grace juga mengingatkan untuk memilih olahraga yang dianggap menyenangkan. Karena dengan begitu, olahraga bisa dilakukan terus menerus atau kontinuitas. Ingat juga untuk disesuaikan dengan tingkat kebugarannya.
"Pastikan saat berolaharaga dalam keadaan fit, sehat setiap akan melakukan latihan aktivitas fisik. Lakukan waktu yang sesuai, jangan terlalu lama, agar kebugaran dan akitivitas kita meningkat dengan baik," tutupnya.
Jika tetap bersikukuh melakukan olahraga dengan gerakan lompatan maka akan berisiko tinggi mengalami masalah rematik. Contoh olahraga yang membutuhkan gerakan lompatan seperti basket, lompat tali, bulu tangkis, dan lari.
"Sebaiknya di rumah manfaatkan step yang ada, atau tangga di rumah atau bahkan sembari kita di kursi, ada beberapa gerakan aerobik yang bisa dimanfaatkan contohnya exercise, manfaatkan media sosial atau YouTube di rumah," jelasnya.
Baca Juga:Betulkah Makan Setelah Olahraga Bisa Bikin Gemuk?
"Sekarang konteks era pandemi latihannya individual atau latihan di rumah," sambungnya.