SuaraJabar.id - Masyarakat di Selatan Sukabumi merasakan gempa, Kamis (22/10/2020) pagi. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis, gempa tersebut merupakan gempa tektonik dengan kekuatan 4.4 magnitudo.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, episenter gempa yang berada di titik koordinat 6.98 LS-106.32 BT, tepatnya di darat pada jarak 9 kilometer Tenggara Bayah-Banten dengan kedalaman 10 kilometer itu merupakan gempa tektonik.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat aktivitas sesar aktif," kata Daryono dalam keterangan tertulisnya.
Daryono berujar, dampak gempa yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempa tersebut dirasakan dalam Skala Intensitas III Modified Mercally Intensity (MMI), dengan guncangan seperti truk lewat di Palabuhanatu, Sukabumi, Bayah, dan Cikembar.
Baca Juga:Ada yang Sebesar Telapak Tangan, Ini Harga Gigi Hiu Megalodon di Sukabumi
"Beberapa warga sempat berlarian ke luar rumah saking terkejut akibat adanya guncangan yang terjadi secara tiba-tiba," ujarnya. "Hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak guncangan gempa tersebut. Hingga pukul 07.17 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan (aftershock)," pungkas Daryono.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah warga di wilayah Selatan Sukabumi merasakan getaran gempa pada Kamis (22/10/2020) pagi. Bahkan warga yang berada di daerah Pajampangan menyebut getaran gempa tersebut dirasakan cukup besar.
"Sedang tiduran di kursi, kaget merasakan getaran dan langsung keluar rumah," ujar Yeni (29 tahun) warga Nangkawangi, Desa Cikangkung, Kecamatan Ciracap kepada sukabumiupdate.com.
"Ya kaget, lumayan besar namun tidak lama," tambahnya.
Baca Juga:Buruh Perempuan Sukabumi Ditemukan Tewas dengan Luka Sayat di Tangan