Alerta! Jumlah Kasus Covid-19 Aktif di Jabar Lampaui DKI Jakarta

Kenapa demikian, kita tahu saemua bahwa episentrum dari pada covid di Jabar adalah daerah Bodebek, yang tidak terlepas dari DKI,"

Ari Syahril Ramadhan
Jum'at, 06 November 2020 | 15:02 WIB
Alerta! Jumlah Kasus Covid-19 Aktif di Jabar Lampaui DKI Jakarta
Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Barat (Jabar) Daud Achmad. [Ist]

SuaraJabar.id - Provinsi Jawa Barat menduduki urutan pertama provinsi dengan kasus Covid-19 tertinggi di Pulau Jawa. Angka kasus positif Covid-19 aktif di Jabar bahkan melampaui DKI Jakarta yang pernah disebut sebagai episentrum penyebaran virus Corona.

Pantauan Suarajabar.id di laman resmi pusat informasi dan koordinasi Covid-19 Jabar pikobar.jabarprov.go.id, tercatat ada sebanyak 10.068 kasus aktif Covid-19 dari total kasus 38.551 pada Jumat (6/11/2020) pukul 14.10 WIB.

Sementara DKI Jakarta berdasarkan data di laman resmi corona.jakarta.go.id/id/data, tercatat ada 2.014 pasien aktif yang sedang dirawat dari total jumlah kasus 109.411.

Sementara untuk data di Jawa Tengah, berdasar pantauan melalui website resmi Tanggap Covid-19 Provinsi Jateng yakni corona.jatengprov.go.id/data tercatat ada 3.690 kasus aktif atau pasien yang sedang dirawat dari total jumlah kasus 38.558.

Baca Juga:Sempat Jadi Zona Hijau, Anambas Kembali Catat Kasus Baru Covid-19

Untuk Jawa Timur berdasar laman infocovid19.jatimprov.go.id tercatat jumlah kasus aktif 2.166 dari total kasus 53.791.

Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Jabar, Daud Ahmad tidak menampik hal terasebut. Ia membenarkan bahwa hingga saat ini di Jabar cukup tinggi untuk kasus aktif Covid-19 yang sedang dirawat.

“Jabar kasus aktifnya tertinggi, memang seperti itu angka yang ada,” ungkapnya dalam konferensi pers daring, Jumat (6/11/2020).

Daud mengungkapkan salah satu penyumbang angka tertinggi kasus yakni berasal dari daerah Bogor-Depok-Bekasi (Bodebek) hingga mencapai 70 persen. Hal tersebut dikarenakan Bodebek berdekatan dengan episentrum penyebaran Covid-19 yakni DKI Jakarta.

Beberapa kemungkinan masih tingginya kasus aktif di Jabar menurut Daud masih belumnya tercatat data kesembuhan dari Kota kabupaten di Jabar. Hingga saat ini, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan pemerintahan daerah untuk pencatatan data kesembuhan bagi pasien yang melakukan isolasi mandiri yang dikhawatirkan terlewat.

Baca Juga:Pergi ke Salon atau Restoran saat Pandemi? Terapkan Protokol Kesehatan Ini

“Kenapa demikian, kita tahu saemua bahwa episentrum dari pada covid di Jabar adalah daerah Bodebek, yang tidak terlepas dari DKI. Mobilitas orang masih lebih 70 persen kasus aktif di sana, dengan pergerakan orang yang relatif lebih banyak, lebih bebas artinya kemungkinan angka aktif tertinggi itu pasti terjadi,” ungkapnya.

“Kemungkinan kedua, kita sedang berupaya Satgas untuk mensikngkronkan data jadi data kesembuhan di nasional tingkat kesembuhan di 83 persen jabar di 76-78 persen, nah angka ini kita msih terus cek dari kab kota, yang sembuh dari RS atau pusat isolasi itu pasti tercatat, saat ini kita masih konsolidasi apakah yang isolasi mandiri sudah tercatat atau belum sembuhnya,” imbuhnya.

Hingga saat ini, Daud mengungkapkan data terakhir penambahan kasus positif di Jabar sebanyak 627 kasus, sementara untuk yang meninggal positif bertambah 9 pasien sementara untuk kasus sembuh bertambah 380 pasien. Pihaknya masih terus akan meningkatan pengetesan dan tracing kasus sesuai dengan standar WHO.

“Kita terus koordinasi kab kota, khususnya target-target yang diamanahkan WHO dan dalam Permenkes juga, jadi minggu-minggu ini kita berupaya untuk terus meningkatkan angka testing yang diikuti juga dengan tracing atau pelacakan,” katanya.

“Artinya kalau testingnya banyak lalu kita dapat melacak, lalu diikuti juga dengan treatmen, isolasi, kalau upaya ini baik tentunya penyebaran virus akan bisa berkurang dan terkendali dengan baik,” ungkapnya.

Kontributor : Emi La Palau

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini