Video Intim Tersebar, Ini Langkah yang Bisa Dilakukan

Peristiwa ini dikenal dengan istilah Penyebaran konten intim non-konsensual atau non-consensual dissemination of intimate images (NCII).

Bimo Aria Fundrika
Senin, 09 November 2020 | 13:24 WIB
Video Intim Tersebar, Ini Langkah yang Bisa Dilakukan
Ilustrasi menonton video porno [Shutterstock]

SuaraJabar.id - Penyebaran konten intim di media sosial kembali terjadi. Kini video yang tersebar dalam beberapa waktu belakangan diduga merupakan seorang artis ternama.

Video itu viral dan tersebar dengan cepat di internet. Dalam Buku Panduan yang dibuat oleh SAFEnet, organisasi masyarakat sipil yang fokus pada hak digital, peristiwa ini dikenal dengan istilah Penyebaran konten intim non-konsensual atau non-consensual dissemination of intimate images (NCII).

"Pelaku memanfaatkan konten intim atau seksual (gambar atau video) milik korban untuk mengancam dan mengintimidasi korban agar menuruti kemauannya," demikian tulis SAFEnet dalam "Panduan Sigap Hadapi
Penyebaran Konten Intim Non Konsensual".

Kejadian itu bisa masuk ke dalam ranah kekerasan berbasis gender online (KBGO). Selama rentang tahun 2019, menurut catatan SAFENet, kasus NCII merupakan jenis KBGO terbanyak yang dilaporkan.

Baca Juga:Doa untuk Pengantin Menurut Islam, dari Akad sampai Hubungan Intim

Ilustrasi foto porno.[Unsplash/Charles Deluvio]
Ilustrasi foto porno.[Unsplash/Charles Deluvio]

Lantas, bagaimana dan apa yang harus jika dilakukan jika kita menjadi korban KBGO khususnya NCII?

"Penanganan penyebaran konten intim non-konsensual tidak memiliki solusi yang tunggal, dikarenakan konteks dan situasi yang dihadapi korban berbeda-beda," tulis SAFEnet dalam buku panduannya.

Secara umum ada beberapa hal yang bisa dilakukan jika menjadi korban penyebaran video atau foto intim. Berikut ini langkahnya.

Menyimpan barang bukti

Untuk menghindari trauma, silakan simpan barang bukti di tempat yang tidak terlihat, namun aman. Direkomendasikan untuk menyimpan barang bukti dalam bentuk catatan kejadian kronologis.

Baca Juga:Jangan Kasar! 4 Penyebab Wanita Alami Pendarahan setelah Berhubungan Intim

Memutuskan komunikasi dengan pelaku

Tutup semua jalur komunikasi dengan pelaku untuk menghindari ancaman pelaku yang biasanya dilakukan secara terus menerus dan mengurangi tingkat kecemasan atau kepanikan. Memutuskan komunikasi dengan pelaku bisa dilakukan dengan memblokir pelaku, melakukan deaktivasi akun digital untuk sementara waktu, atau mengganti/menghapus akun secara permanen.

Melakukan pemetaan risiko

Tujuannya untuk mencari tahu kebutuhan utama dan hal-hal yang bisa diupayakan untuk antisipasi
selanjutnya.

Melaporkan ke platform digital

Laporkan akun pelaku atau postingan yang dibuat pelaku di platform digital tempat kekerasannya berlangsung untuk mencegah konten intim tersebar lebih lanjut dan menghindar dari teror pelaku

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini