Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Indramayu Tanam Pisang di Jalan Berlubang

"Kadang kan membahayakan, pengendara bisa jatuh atau terserempet kendaraan lain ketika sedang mencoba menghindari lubang,"

Ari Syahril Ramadhan
Rabu, 18 November 2020 | 10:26 WIB
Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Indramayu Tanam Pisang di Jalan Berlubang
Warga di Desa Balongan, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, menanam pohon pisang di jalan rusak. (Ayocirebon.com/Erika Lia)

SuaraJabar.id - Warga di Desa Balongan, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu kesal dengan pemerintah yang tak kunjung memperbaiki jalan rusak di daerah mereka.

Bentuk kekesalan akhirnya mereka luapkan dengan menanam pohon pisang di beberapa titik jalan berlubang. Mulai area Desa Balongan hingga Desa Tegalurung. Mereka berharap, aksi itu beroleh atensi otoritas setempat dan menindaklanjutinya dengan perbaikan.

"Banyak warga yang sudah mengeluhkan jalan rusak, tapi sampai sekarang belum diperbaiki," ungkap Ketua RW Desa Balongan, Sariman, kepada Ayocirebon.com-jaringan Suara.com, Rabu (18/11/2020).

Tak hanya mengancam keselamatan jiwa, aspal yang terkelupas membuat bagian bawah jalan menguarkan debu. Tak hanya pernafasan, debu yang beterbangan tak jarang mengganggu pandangan para pengendara yang melintas.

Baca Juga:Cegah Covid-19 di Libur Panjang, Indramayu Perketat Protokol Kesehatan

Sariman menyebut, jalan rusak telah berlangsung setidaknya setahun terakhir. Selama itu, belum ada perbaikan yang mengatasi persoalan sarana publik tersebut.

"Kadang kan membahayakan, pengendara bisa jatuh atau terserempet kendaraan lain ketika sedang mencoba menghindari lubang," ujarnya.

Situasi itu diperparah dengan fasilitas penerangan jalan umum (PJU) yang rusak. Tak ayal, jalanan gelap saat matahari tenggelam dan ancaman keselamatan jiwa pun membesar.

Warga pun meminta pihak terkait menaruh atensi pada persoalan ini. Mereka tak menghendaki korban berjatuhan akibat jalan rusak.

"Kami mohon perbaikan, ini sudah meresahkan," pintanya.

Baca Juga:Kebut Perbaikan Jalan Rusak, Pemkot Pekanbaru Alokasikan Rp 17 Miliar

Menanam pohon pisang, lanjutnya, hanyalah bentuk protes awal masyarakat atas keadaan tersebut. Bila tak kunjung diperbaiki, mereka akan melakukan upaya lain untuk 'membangunkan' kesadaran otoritas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak