SuaraJabar.id - Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo dianggap tak mampu mencegah kerumunan di acara Maulid dan pernikahan putri Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab. Untuk itu puluhan Relawan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 dari Duta Jokowi, Ansor dan Banser mendesak Doni Monardo menyatakan mosi tidak percaya dan mendesak Doni mundur dari jabatannya.
Koordinator Relawan dari Ansor, Abdul Mufid mengatakan Doni Monardo gagal mencegah kerumunan. Parahnya, berdasarkan instruksi Doni, Satgas membagikan 20 ribu masker untuk tamu yang hadir di acara Rizieq.
"Tindakan Doni Monardo mencederai usaha relawan selama 8 bulan. Kami menyatakan mosi tidak percaya dan mendesak pimpinan Satgas dan jajarannya mengundurkan diri dari jabatannya," kata Abdul saat menggelar aksi protes di depan Hotel The Media atau Sekretariat Relawan Nasional Satgas Covid-19, Jakarta Pusat, Kamis (19/11/2020) siang.
Dalam aksi protes itu puluhan orang yang mengatasnamakan relawan Satgas Jabodetabek melakukan aksi copot rompi dan id card relawan sebagai bentuk pengunduran diri mereka.
Baca Juga:Mau Diperiksa Kasus Hajatan Rizieq, Wagub DKI Riza Ngaku Sibuk ke Polisi
"Kami relawan tetap berkomitmen melanjutkan aktivitas kemanusiaan sebagai relawan di lembaga dan cara masing-masing," ucapnya.
Setelah menanggalkan rompinya, terlihat beberapa relawan aksi menggunakan kaos kampanye Jokowi-Amin dan GP Ansor, menurut Abdul mereka benar relawan yang terafiliasi dengan suatu organisasi.
"Kita tidak berkaitan, memang ada beberapa elemen di relawan ini, ada Duta Jokowi ada, terus ada Banser, ada Ansor juga, jadi satu naungan di masa pandemi ini kita dapat bersatu dari berbagai elemen, tiba-tiba kita dipisahkan dengan kejadian (kerumunan Rizieq) ini," klaimnya.
Mereka juga membawa sejumlah poster desakan turunkan Doni Monardo sebagai Ketua Satgas Covid-19 hingga protes denda kerumunan Rizieq hanya Rp50 juta.
Baca Juga:Habib Rizieq Langgar Prokes COVID-19, Fadi Zon: Pemerintah Jokowi Gagal