Alert! Seluruh Kecamatan di Kota Bandung Miliki Positif Covid-19 Aktif

Bandung Kulon, dengan 38 kasus, menjadi kecamatan dengan jumlah kasus aktif terbanyak. Terjadi penambahan 8 kasus di kecamatan ini. Di tingkat kelurahan.

Ari Syahril Ramadhan
Jum'at, 20 November 2020 | 10:30 WIB
Alert! Seluruh Kecamatan di Kota Bandung Miliki Positif Covid-19 Aktif
Ilustrasi Perawat pasien COVID-19. (dok pribadi)

SuaraJabar.id - Penyebaran Covid-19 di Kota Bandung masuk pada level mengkhawatirkan. Per hari ini, Jumat (20/11/2020), dilaporkan ada 91 kasus positif Covid-19.

Kasus itu terdiri dari 50 kasus aktif dan 41 kasus sembuh. Jumlah akumulatif kasus Covid-19 saat ini tercatat sebanya 2.689 kasus, terdiri dari 363 kasus aktif, 2.219 kasus sembuh, serta 107 kasus meninggal dunia.

Bandung Kulon, dengan 38 kasus, menjadi kecamatan dengan jumlah kasus aktif terbanyak. Terjadi penambahan 8 kasus di kecamatan ini. Di tingkat kelurahan. Antapani Wetan ada di urutan pertama dengan 21 kasus.

Merujuk situs web https://covid19.bandung.go.id/ yang dimutakhirkan setiap hari, kita bisa mengetahui bahwa kasus positif aktif saat ini ditemukan di semua kecamatan di Bandung dengan jumlah bervariasi, dari yang paling sedikit 1 kasus hingga yang terbanyak 38 kasus.

Baca Juga:Baru Melahirkan, Wanita di Karangasem Positif Corona

Bandung Kidul, yang dalam beberapa hari terakhir menjadi kecamatan bebas kasus positif aktif, melaporkan adanya 4 kasus.

Sementara itu, tinggal ada 2 kecamatan dengan 1 kasus positif Covid-19 aktif, yakni Bandung Wetan dan Gedebage.

Kasus positif aktif adalah kasus positif Covid-19 terkonfirmasi yang saat ini sedang menjalani perawatan berupa isolasi. Isolasi bisa dilakukan di rumah sakit, hotel, atau juga rumah. Kasus positif aktif berakhir ketika pasien dinyatakan sembuh atau meninggal dunia.

Dalam sajian data situs web situs web https://covid19.bandung.go.id/, kita juga bisa mengetahui pergerakan jumlah suspek dan kontak erat. Jumlah total suspek diketahui sebanyak 9.531 kasus dengan 892 kasus di antaranya saat ini sedang dalam proses pemantauan. Untuk jumlah kontak erat, tercatat jumlah akumulatif 8.841 kasus dengan 1.196 kasus di antaranya dalam proses pemantauan.

Kecamatan Terbanyak

Baca Juga:Kena Covid-19, Ini Gejala yang Dirasakan Elvy Sukaesih

Berikut daftar 10 kecamatan dengan jumlah kasus positif aktif terbanyak per Jumat (20/11/2020):

Bandung Kulon dengan 38 kasus aktif dari total 228 kasus terkonfirmasi

Antapani 32 (137)

Cicendo 29 (145)

Arcamanik 26 (147)

Regol 23 (84)

Coblong 18 (150)

Cibeunying Kaler 17 (83)

Astanaanyar 16 (101)

Cibiru 16 (71)

Batununggal 15 (77)


Kelurahan Terbanyak

Berikut daftar 10 kelurahan dengan jumlah kasus positif aktif terbanyak per Jumat (20/11/2020):

Antapani Wetan dengan 21 kasus aktif

Cisaranten Kulon (12)

Cigondewah Kaler (11)

Warung Muncang (11)

Jatihandap (11)

Sukamiskin (10)

Pajajaran (10)

Cigereleng (10)

Cibuntu (10)

Kebon Lega (9)

Evaluasi Relaksasi

Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan, pihaknya tidak akan menambah daftar pusat aktivitas warga untuk dibuka kembali atau direlaksasi. Pihaknya akan terus mengevaluasi kebijakan relaksasi yang telah diterapkan.

"Justru kita belum ada penambahan relaksasi, tapi kita harus lebih banyak mengevaluasi relaksasi yang sudah ada karena khawatir," ungkap Oded di Balai Kota Bandung, Jumat (14/11/2020).

Meski kasus positif terus meningkat, hal tersebut diklaim tidak ditemukan di tempat-tempat kegiatan warga yang telah direlaksasi.

Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna menyebutkan, pihaknya telah memperingatkan setiap pelaku usaha yang bersangkutan untuk menerapkan aturan adaptasi kebiasaan baru (AKB) dengan tertib.

"Yang paling utama digarisbawahi tidak ditemukan adanya kasus (di tempat yang telah direlaksasi). Sementara ini kita percaya saja, masa mau dicek ulang. Kita pun ingatkan satgas jangan hanya bagus di kertas saja, daya tampung 50%, jangan memaksakan hanya untuk peluang ekonomi," ungkapnya.

Ema mengatakan, bila kasus Covid-19 di Kota Bandung semakin meningkat, bukan tidak mungkin jumlah tempat kegiatan warga yang direlaksasi akan dikurangi. Bahkan perwal AKB yang saat ini berlaku pun akan diubah.

"Tidak menutup kemungkinan (dikurangi), walaupun ini sangat tidak diharapkan. Kalau kasus meningkat terus, Rt (angka reproduksi) di atas 1, bahkan masuk zona merah, Perwal jadi keniscayaan akan diubah," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini