SuaraJabar.id - Wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning) berpotensi dilanda angin kencang yang diprediksi berlangsung hingga tahun depan.
Menanggapi situasi ini, masyarakat diimbau mewaspadai dampaknya.
Selama sepekan terakhir, angin kencang melanda Wilayah Ciayumajakuning. Kondisi ini diperkirakan terjadi hingga Februari 2021.
Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kertajati, Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Izyn mengungkapkan, kecepatan angin maksimum tertinggi sepekan terakhir mencapai 32 knot atau 59 km/jam.
"Ini dikarenakan adanya perbedaan tekanan udara yang cukup signifikan di kawasan selatan Pulau Jawa dan utara ekuator Indonesia," jelasnya, dikutip dari Ayocirebon.com-jejaring Suara.com.
Baca Juga:Angin Kencang Terjang Tabanan, Satu Bale Bali Roboh
Terbentuknya pusat tekanan rendah di kawasan selatan Pulau Jawa mencapai 993 hPa. Sementara di wilayah utara ekuator Indonesia mulai terbentuk pusat tekanan tinggi yang mencapai 1.030 hPa.
Angin kencang masih berpotensi terjadi hingga Februari 2021, mengingat Januari-Februari menjadi puncak musim hujan. Sementara, Desember ini dimungkinkan sebagai puncak La Nina.
"Maka, kami imbau masyarakat tetap waspada terhadap dampak yang bisa ditimbulkan angin kencang, mulai pohon tumbang, baliho roboh, hingga gelombang tinggi di perairan Cirebon dan Indramayu," pintanya.
Minggu (6/12/2020) lalu, kolaborasi hujan dan angin kencang menyebabkan cuaca buruk di perairan Utara Cirebon maupun Indramayu. Gelombang tinggi di perairan membuat sejumlah kapal, mulai kapal nelayan pencari ikan hingga kapal tongkang terkena dampaknya.
Kapal KM Harmoni Jaya 3 salah satunya, tenggelam setelah diterjang gelombang tinggi di perairan Sumber Mas, Desa Ilir, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu. Seorang ABK sempat dilaporkan hilang, namun kemudian ditemukan selamat setelah yang bersangkutan berenang memanfaatkan tutup palka kapal.
Baca Juga:Angin Kencang dan Gelombang Tinggi, Kapal Tongkang Terdampar di Tegal
Kapal lainnya, KM Bima Nelayan Kerang Selam Tradisional pula dilaporkan tenggelam di perairan muara Cemara, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu. Dalam kejadian ini, 2 ABK dilaporkan hilang, namun pula ditemukan berhasil selamat.
Kecelakaan lain menimpa KM Safinah Najah berbobot 29 gross ton (GT) berisi 9 ABK. Kapal itu kandas di Water Brake Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Senin (7/12/2020). Seluruh kru dipastikan selamat.
Selain kapal nelayan, sebuah kapal tongkang Persada 2571 terdampar hingga ke pesisir pantai Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu. Kapal ini sebelumnya sandar di perairan Patimban Pusaka Ratu, Kabupaten Subang.