SuaraJabar.id - Sebanyak empat bangunan kios blok G di Pasar Semi Modern (PSM) Parungkuda, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, ambruk tergerus longsor pada Minggu (20/12/2020) pagi sekira pukul 06.00 WIB.
Peristiwa longsor diduga terjadi usai hujan yang mengguyur wilayah tersebut sejak malam hari.
Seorang warga pasar, Bonar mengatakan, posisi bangunan tersebut berada di pinggir Sungai Cicatih. Saat itu, kondisi arus air sungai sedang normal.
"Posisi kios itu memang berada di pinggir bantaran sungai. Posisi sungai tidak sedang deras," katanya seperti dilansir Sukabumiupdate.com-jaringan Suara.com.
Baca Juga:Pergerakan Tanah Meluas, Warga Sukabumi Diminta Bikin Pos Waspada
Meski begitu, tidak ada laporan adanya korban dari longsor yang diperkirakan terjadi antara pukul 06.15 hingga pukul 07.00 WIB.
Laporan dari pihak kecamatan dan UPTD Pasar kepada Bupati Sukabumi menyebutkan, dugaan longsor terjadi akibat volume aliran Sungai Cicatih yang membesar setelah dilanda hujan deras selama beberapa hari terakhir.
Luapan sungai tersebut kemudian menggerus tebing tembok pasar yang kemudian longsor hingga menyebabkan empat bangunan kios yang berada di atasnya ambruk.
Menurut data UPTD, empat bangunan yang roboh tersebut terdiri dari MCK atau WC umum milik Sunarto (bangunan MCK), kios baso milik Egi, warung nasi milik Indah dan warung nasi dan kopi milik Odet.
"Kondisinya hancur karena seluruh bangunan amblas dan terbawa longsor hingga ke aliran sungai," tulis laporan tersebut yang dikirimkan sekretaris BPBD Kabupaten Sukabumi Anita Mulyani kepada Sukabumiupdate.com
Baca Juga:Tahun Ini, Agam Diterjang 194 Kali Bencana Alam
Diketahui, bangunan tersebut baru dibangun tiga tahun lalu. Sementara, Kepala UPTD Pasar Parungkuda Enung Nurdiyanti mengatakan, saat ini pihaknya masih mendata kerugian secara keseeluruhan.
"Itu bangunan tahun 2017. Kami masih mendata kerugian, untuk penggantian bangunan yang tergerus longsor itu keputusannya ada di dinas," ucapnya.
Ia mengatakan, kios yang berjajar di atas tebing Sungai Cicatih sepanjang 63 meter ini berjumlah 21 bangunan.
Dia juga menjelaskan, peristiwa ini bukan kali pertama terjadi longsor yang menggerus bangunan di lokasi itu.
"Longsor pertama itu dua tahun lalu, dua bangunan kios yang tergerus. Saat ini dilaporkan ada 10 kios lainnya yang berada diatas aliran sungai juga terancam," katanya.