Tahun Baru 1 Januari 2021, Bagaimana Sejarah Tahun Baru Masehi?

Tahun baru telah datang dengan ditandai masuknya tanggal 1 Januari 2021. Apakah kalian tahu bagaimana sejarah tahun baru masehi?

Rifan Aditya
Kamis, 31 Desember 2020 | 15:32 WIB
Tahun Baru 1 Januari 2021, Bagaimana Sejarah Tahun Baru Masehi?
Ilustrasi sejarah tahun baru masehi - Perayaan Tahun Baru 2016 di Monas Jakarta

SuaraJabar.id - Selamat tahun baru, 1 Januari 2021. Mungkin Anda pernah bertanya mengapa tahun baru masehi selalu dirayakan pada tanggal 1 Januari? Hal ini berkaitan dengan sejarah tahun baru masehi itu sendiri.

Perayaan malam tahun baru merupakan hal yang sangat dinantikan masyarakat. Pergantian dari 31 Desember menuju 1 Januari ini, menjadi momen penting yang menandakan tahun yang baru.

Biasanya perayaan tahun baru dirayakan melalui berbagai kegiatan seperti kumpul bersama keluarga, makan bersama atau bakar-bakar, pesta kembang api, dan kegiatan lainnya. Di setiap negara masing-masing juga memiliki cara tersendiri untuk merayakan malam pergantian tahun ini.

Namun, tahukah kamu awal mula sejarah tahun baru masehi? Mengapa tanggal 1 Januari dipilih menjadi waktu perayaan pergantian tahun baru?

Baca Juga:10 Hotel di Surabaya, Cocok untuk Liburan Tahun Baru

Dilansir dari History, perayaan tahun baru pertama kali dilakukan untuk menghormati kedatangan tahun baru berasal dari sekitar 4.000 tahun yang lalu di Babilon kuno. Bagi orang Babilonia, bulan baru pertama setelah titik balik musim semi menandai dimulainya tahun baru.

Masyarakat Babilonia merayakan pergantian tahun itu dengan festival keagamaan yang disebut Akitu. Nama Akitu berasal dari kata Sumeria yang memiliki arti memotong musim semi.

ILUSTRASI malam perayaan tahun baru. (Envato)
ILUSTRASI malam perayaan tahun baru. (Envato)

Kegiatan tersebut selain dengan merayakan tahun baru, juga dilakukan untuk merayakan kemenangan mitos dewa langit Babilonia Marduk atas dewi laut yang jahat dan menjalankan tujuan politik yang penting.

Selain masyarakat Babilonia, sepanjang zaman kuno, peradaban di seluruh dunia mengembangkan kalender yang semakin canggih untuk menentukan hari pertama tahun. Di Mesir, misalnya, tahun dimulai dengan banjir tahunan Sungai Nil, yang bertepatan dengan terbitnya bintang Sirius.

Sementara itu, kalender Romawi awal terdiri dari 10 bulan dan 304 hari, dengan setiap tahun baru dimulai pada titik balik musim semi. Menurut tradisi, kalender tersebut dibuat oleh pendiri Roma , Romulus pada abad ke-8 SM.

Baca Juga:25 Ucapan & Harapan Tahun Baru, Cocok Dibagikan ke Orang Tercinta

Raja berikutnya yang bernama Numa Pompilius menambahkan bulan yang disebut Januarius dan Februarius. Sebab kalender tidak selara dengan matahari pada abad 46 SM, seorang Kaisar bernama Julius Caesar memutuskan berdiskusi dengan seorang ahli matematika. Setelah itu baru Caesar menentukan 1 Januari sebagai awal tahun.

Setelah ditetapkannya awal tahun yang ditetapkan pada 1 Januari, barulah muncul perayaan hari-hari besar lainnya. Misalnya, pada pertengahan abad, umat Kristen menentukan tanggal 25 Desember sebagai peringatan kelahiran Yesus Kristus.

Setelah masa itu juga muncul perayaan-perayaan lainnya, salah satunya dalam menyambut pergantian tahun. Perbedaan geografis membuat perayaan malam pergantian tahun yang dilakukan berbeda di setiap negara.

Di Spanyol dan beberapa negara berbahasa Latin lainnya, orang-orang akan menghabiskan selusin buah anggur yang melambangkan harapan ke depan tepat sebelum tengah malam. 

Di banyak bagian dunia, seperti Italia dan Amerika Serikat, pada perayaan tahun baru selalu terdapat kacang-kacangan yang dianggap menyerupai koin dan menandai kesuksesan finansial masa depan.

Penulis: Fajar Ramadhan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini