SuaraJabar.id - Kapus Inafis Bareskrim Polri, Brigjen Hudi S mengungkap cara kerja polisi mengidentifikasi jenazah Okky Bisma, salah satu korban tewas tragedi jatunya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Menurutnya, tim DVI menggunakan alat pendeteksi sidik jari untuk mengungkap identitas dari mayat pramugara Sriwijaya itu. Dengan memakai alat itu, kata Hudi, mayat Okky bisa teridentifikasi hanya dalam hitungan menit.
"Kalau pakai alat itu relatif singkat, ya hitung menit saja," kata Hudi di RS Polri, Jakarta Timur, Selasa (12/1/2021).
Okky Bisma bisa teridentifikasi melalui sidik jari juga data e-KTP. Sidik jari Okky teridentifikasi dengan menggunakan alat pendeteksi yang dimiliki Inafis, hal itu dilakukan berdasarkan temuan body part atau bagian tubuh tangan kanan.
Baca Juga:Ngontrak di Kramat Jati, Fakta Baru Okky Bisma Korban Tragedi Sriwijaya Air
Kendati begitu, Hudi mengatakan, proses identifikasi dilakukan terhadap korban bukan hanya dari deteksi sidik jari saja. Melainkan bisa menggunakan misalnya DNA, gigi, hingga properti yang dipakai korban.
"Itu lah gunanya ante mortem, post mortem itu untuk cocokan kulit yang kita temukan ternyata apakah ada banyak tatto, atau tahi lalat, nanti akan kita sesuaikan," tuturnya.

Lebih lanjut, sejauh ini Hudi mengatakan, yang menjadi kendala identifikasi adalah ditemukannya bagian tubuh korban yang sudah tak utuh. Namun, begitu pihaknya tetap berupaya maksimal.
"Kendalanya hanya bagian yang kami peroleh enggak ada yang utuh. Kalau utuh itu enak," tandasnya.
Sejauh ini, RS Polri telah menerimanya 56 kantong jenazah korban Sriwijaya Air SJ 182. Salah satu dari kantong jenazah tersebut berhasil diidentifikasi yakni korban atas nama Okky Bisma.
Baca Juga:Jenazah Pramugara Okky Bisma Teridentifikasi, Unggahan Istri Tuai Dukungan
Diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ-182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta pada Sabtu (9/1/2021).
- 1
- 2