Orang Dekat Jokowi Jadi Calon Tunggal Kapolri, KontraS Ingatkan Hal Ini

Sebab, Listyo diketahui memiliki kedekatan dengan Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Listyo dulu pernah menjadi ajudan sang presiden.

Ari Syahril Ramadhan | Muhammad Yasir
Rabu, 13 Januari 2021 | 16:02 WIB
Orang Dekat Jokowi Jadi Calon Tunggal Kapolri, KontraS Ingatkan Hal Ini
Kabareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo memberikan keterangan kepada awak media di Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (15/12/2020). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraJabar.id - Calon tunggal Kapolri, Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo disebut-sebut memiliki kedekatan dengan Presiden Joko Widodo. Hal ini dinilai sebagian pihak dapat menimbulkan konflik kepentingan dalam proses penegakan hukum.

Ketika Listyo Sigit menjabat Kapolres Surakarta pada 2011 lalu, Jokowi kala itu masih menjabat sebagai Wali Kota Solo. Listyo Sigit juga pernah menjabat sebagai Ajudan Presiden Jokowi pada 2014 lalu.

Menanggapi hal ini, Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan atau KontraS ingatkan publik jika calon tunggal Kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo orang dekat Presiden Jokowi. 

KontraS mewanti-wanti jangan sampai ada konflik kepentingan dalam proses penegakan hukum, kalau Komjen Listyo Sigit Prabowo nanti resmi menjabat sebagai Kapolri.

Baca Juga:Nagita Ngebet Disuntik Bareng Jokowi, Tapi Istana Cuma Undang Raffi Ahmad

Sebab, Listyo diketahui memiliki kedekatan dengan Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Listyo dulu pernah menjadi ajudan sang presiden.

Wakil Koordinator KontraS Rivanlee Anandar menilai, kedekatan Listyo sebagai mantan ajudan Jokowi semestinya dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan terkait situasi terkini kepada presiden.

Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo di Gedung KPU, Jakarta, Kamis (3/12/2020). Listyo jadi calon tunggal Kapolri yang diajukan Presiden Jokowi, untuk menggantikan Kapolri Jenderal Idham Azis yang akan pensiun. [ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay]
Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo di Gedung KPU, Jakarta, Kamis (3/12/2020). Listyo jadi calon tunggal Kapolri yang diajukan Presiden Jokowi, untuk menggantikan Kapolri Jenderal Idham Azis yang akan pensiun. [ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay]

Dengan begitu, Jokowi dapat mendengar dan mengetahui masalah yang sedang terjadi, terutama terkait reformasi sektor keamanan.

"Di lain sisi, kedekatan tersebut jangan sampai menjadi conflict of interest (konflik kepentingan) dalam proses penegakan hukum ke depannya," kata Rivanlee kepada Suara.com, Rabu (13/1/2021).

Sementara sebagai mantan Kadiv Propam Polri diharapkan dapat membenahi mekanisme pengawasan di internal Polri.

Baca Juga:Ribka Tjiptaning Menolak Divaksin, Ini Reaksi PDI Perjuangan

Serta diharapkan pula dapat membaca sejumlah permasalahan yang hadir di tubuh Polri, khususnya terkait resistensi terhadap kritik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak