SuaraJabar.id - Kondisi wilayah Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat yang dilanda gempa beberapa waktu lalu masih porak-poranda.
Bahkan, tercatat ada 3.800 warga Desa Onang di Kecamatan Tubo Sendana, Kabupaten Majene memilih menetap di daerah pegunungan karena khawatir akan adanya potensi tsunami pascagempa. Warga yang menjadi korban gempa Sulbar itu kini memerlukan bantuan dari luar.
"Mereka di pengungsian, menghindari gempa susulan dan ancaman bencana tsunami," kata Kepala Desa Onang Asmadi di Majene, Minggu (17/1/2021).
Asmadi mengatakan, sebagian warga menempati delapan tempat pengungsian yang ada di wilayah Desa Onang.
Baca Juga:Heboh Isu Seperti Tsunami Palu, Warga Diminta Keluar Mamuju, BMKG: Hoaks!
Selain itu, ia melanjutkan, terdapat 10 perempuan hamil, delapan orang sakit, dan 72 warga lanjut usia yang mengungsi di Desa Tubo Selatan.
Warga desa yang mengungsi, kata dia, membutuhkan bantuan makanan, tenda, selimut, dan obat-obatan.
Asmadi berharap relawan dan pemerintah mengirimkan bantuan kepada warganya.
Gempa yang terjadi pada Jumat (15/1) telah menyebabkan lebih dari 50 orang meninggal dunia di Mamuju dan Majene. Bencana itu juga mendorong 15.000 orang mengungsi di dua wilayah kabupaten tersebut.
Baca Juga:Takut Dijarah Lagi, Truk-truk Logistik Korban Gempa Sulbar Dikawal Polisi