Di RS Kota Bandung, Sisa Tempat Tidur untuk Pasien Covid-19 Cuma 122 Bed

Tingginya jumlah pasien Covid-19 di Kota Bandung menyebabkan keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan yang ada di Kota Kembang hanya tersisa 122 bed.

Chandra Iswinarno
Senin, 18 Januari 2021 | 15:31 WIB
Di RS Kota Bandung, Sisa Tempat Tidur untuk Pasien Covid-19 Cuma 122 Bed
Ilustrasi rumah sakit rujukan Covid-19. Di Kota Bandung, jumlah tempat tidur di rumah sakit yang menjadi rujukan perawatan pasien Covid-19 hanya sisa 122 bed dari total 1.193 unit. [Suara.com/Iqbal]

SuaraJabar.id - Tingginya jumlah pasien Covid-19 di Kota Bandung menyebabkan keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan yang ada di Kota Kembang hanya tersisa 122 bed.

Dari catatan Satuan Petugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Bandung, hingga Senin (18/1/2021) tingkat keterisian tempat tidur pasien Covid-19 sudah mencapai 90,72 persen atau sudah terisi 1.193 unit.

"Keterisian kamar tidur RS itu di angka 90,72 persen. Sebanyak 1.193 tempat tidur terisi masih ada 122 tempat tidur kosong. Kita menginginkan tidak terpakai," ujar Ketua Satgas Harian Penanganan Covid-19 Kota Bandung Ema Sumarna seperti dilansir dari Ayobandung.com-jaringan Suara.com pada Senin (18/1/2021).

Dikatakannya, level kewaspadaan penyebaran Covid-19 Kota Bandung berada di zona oranye atau sedang. Namun tak menutup kemungkinan, jika kemudian kasus penyebaran Covid-19 di Ibu Kota Provinsi Jawa Barat mengalami kenaikan.

Baca Juga:Pasien COVID-19 Tewas Ditolak 10 RS, Kadinkes Depok: Rumah Sakit Penuh

Lebih lanjut, Ema meminta masyarakat lebih berhati-hati saat beraktivitas di luar di rumah, sebab kasus penyebaran Covid-19 aktif sudah mencapai 1.000 lebih.

Pun kasus positif Covid-19 terus mengalami kenaikan yang diklaim bagian dari upaya trasing dan testing.

Untuk kasus kumulatif Covid-19 di Kota Bandung mencapai 7.062 kasus, terdiri atas 1.135 kasus positif aktif, kasus pasien sembuh 5.764 dan pasien meninggal dunia sebanyak 163 kasus.

"7.062 konfirmasi (kumulatif), penambahan 119. 1.135 (aktif) penambahan 58 sudah mencapai angka satuan ribu aktif makanya hati-hati," ujarnya.

Ia menyebut peningkatan kasus Covid-19 salah satunya disebabkan upaya survailance yang dilakukan seperti trasing dan tracing. Oleh karena itu, peningkatan kasus Covid-19 terjadi bagian konsekuensi dari pengetesan masif yang dilakukan.

Baca Juga:Pasien COVID-19 Depok Tewas Ditolak 10 Rumah Sakit, Ini Kata Satgas COVID

"Meningkat terus naik," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini