Omset Turun, Pedagang Daging Sapi di Sukabumi Tak Ikut Mogok

Mereka jualan seperti biasa, namun mengakui jika omset turun drastis sejak awal tahun karena tingginya harga daging dari para peternak.

Ari Syahril Ramadhan
Rabu, 20 Januari 2021 | 12:14 WIB
Omset Turun, Pedagang Daging Sapi di Sukabumi Tak Ikut Mogok
Pedagang daging sapi di Pasar Semi Modern (PSM) Cicurug Kabupaten Sukabumi tetap berjualan, Rabu (20/1/2021). [Sukabumiupdate]

SuaraJabar.id - Pedagang daging sapi di Kabupaten Sukabumi mengalami penurunan omset drastis dikarenakan tingginya harga daging sapi dan penurunan pembeli.

Namun, mereka tidak ikut aksi mogok pedagang daging sapi seperti yang dilakukan rekan-rekan mereka di Jabodetabek mulai hari ini, Rabu (20/1/2021).

Pedagang daging sapi di Pasar Semi Modern (PSM) Cicurug Kabupaten Sukabumi misalnya. Mereka jualan seperti biasa, namun mengakui jika omset turun drastis sejak awal tahun karena tingginya harga daging dari para peternak.

"Awal tahun sekarang penjualan menurun, mungkin harga daging yang naik tinggi," tutur Rudi (27) pedagang daging sapi PSM Cicurug kepada Sukabumiupdate.com-jejaring Suara.com, Rabu (20/1/2021).

Baca Juga:Harga Daging Naik, Pedagang Pasar Lama Tangerang Mogok Jualan Mulai Besok

Menurut Rudi, rumah potong hewan yang biasanya menyembelih 15 ekor setiap hari (angka Desember 2020), saat ini hanya memotong 5 ekor sapi saja setiap harinya.

"Suplai berkurang karena sapi yang potong juga sedikit," ujarnya.

Kepala UPTD PSM Cicurug pada Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (DPKUM Kabupaten Sukabumi, Eman Sulaeman berterima kasih kepada pedagang daging sapi di Sukabumi yang tetap berjualan.
"Kami mengapresiasi keputusan pedagang daging sapi di PSM Cicurug tidak melakukan mogok jualan seperti yang dilakukan pedagang daging sapi di Jabodetabek" ungkapnya.

Eman mengakui tingginya harga ditingkat pemilik sapi membuat lonjakan harga jual ke konsumen. Saat ini harga jual di lapak Rp 105 ribu per kilogram,

"Tak hanya konsumen yang mengeluh, pedagang pun resah dengan harga tinggi ini karena konsumen jadi menahan diri untuk belanja daging sapi," pungkasnya.

Baca Juga:Pedagang Daging Sapi Jabotabek akan Mogok Besok: Stok di Jakarta Aman

Sebelumnya diberitakan Suara.com, pedagang daging sapi di wilayah Jadebotabek hari ini mulai mogok jualan, rencananya hingga tiga hari. Alasan mogok ini karena harga daging yang mahal sehingga mereka kehilangan banyak pelanggan.

"Iya betul mas, dari DPD APDI sudah kirim surat edaran buat mogok jualan ke kemendag, dan hari ini kami diundang untuk rapat," kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Pedagang Daging Indonesia Asnawi kepada Suara.com.

Rencananya, mogok hanya berlangsung di Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi.

Saat ini, harga daging sapi lokal Rp130 ribu per kilogram di tingkat eceran, harga ini naik hampir Rp12 ribu. Asnawi mengatakan tak mungkin pedagang bisa menjual harga daging sapi lokal di atas Rp130 ribu per kilogram dengan situasi ekonomi yang sulit akibat pandemi Covid-19.

"Kalau harga tinggi karena permintaan naik itu untung, tapi ini rugi dan kita sudah rugi selama ini," katanya. Dengan jalan mogok, pedagang berharap pemerintah memberikan solusi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini