Tetap Tinggal di Dekat Sesar Lembang meski Sudah Rasakan Dahsyatnya Gempa

Rumah Dadang ambruk saat Sesar Lembang memicu gempa pada 2011 lalu. Namun ia dan keluarganya memilih bertahan karena sudah tidak punya tempat tinggal lagi.

Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 28 Januari 2021 | 17:04 WIB
Tetap Tinggal di Dekat Sesar Lembang meski Sudah Rasakan Dahsyatnya Gempa
Pemukiman warga Warga Kampung Muril, RW 15, Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang berada sangat dekat dengan Sesar Lembang. [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]

Rasmid menjelaskan sejak tahun 2012 hingga saat ini belum ada aktivitas gempa bumi dari Sesar Lembang yang tercatat melalui seismograf BMKG. Meski begitu, masyarakat dan pemerintah daerah akhirnya abai terhadap potensi kegempaan yang bisa ditimbulkan oleh Sesar Lembang.

"Periode 2010-2012 itu ada 14 kali gempa bumi dengan magnitudo kecil, hanya 1,2 sampai 3,3. Paling besar dirasakan itu tahun 2011 di Kampung Muril, Desa Jambudipa, KBB dan ada retakan pada rumah warga. Setelah itu, dari 2012 sampai sekarang tidak ada berdasarkan jaringan seismograf," beber Rasmid.

Sesar Lembang sendiri membentang sepanjang 29 kilometer. Titik sesar yang paling terlihat yakni di Gunung Batu Lembang. [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak