SuaraJabar.id - Fenomena bongkahan batu yang diduga meteorit jatuh menimpa rumah salah satu warga di Lampung tengah ramai diperbincangkan. Namun, apakah betul itu batu meteor?
Kepala Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin mengatakan Lapan belum mendapat informasi detail terkait kepastian apakah itu batu meteor atau bukan.
Namun, Thomas menilai sosok bongkahan batu itu mencirikan kemungkinan itu sebuah meteorit. Pasalnya, kata dia, salah satu ciri meteorit yakni ada sebagian lapisan yang terbakar dan terbentuk lapisan kaca tipis.
"Gambarnya kurang jelas, tetapi tampak ada yang terbakar dan terbentuk lapisan kaca tipis, salah satu ciri meteorit," ujar Thomas kepada Suara.com, Jumat (29/1/2021).
Baca Juga:Mirip Cerita Ponari! Warga Lampung Mulai Bawa Air ke Lokasi Jatuhnya Batu
Thomas mengatakan tak masalah kalau seandainya itu batu meteor lantas dipegang langsung oleh manusia. Musababnya, kata dia, pada prinsipnya, meteorit sama saja dengan batu lain yang ada di bumi dan tidak mengandung racun atau radiasi.
"Meteorit sama dengan batuan di bumi, tidak ada racun atau radiasi, jadi aman," ungkapnya.
Menurut dia, jatuhnya objek antariksa menuju bumi memang tidak bisa diprediksi. Objek itu bisa jatuh kapan dan dimana saja. Penyebab adanya objek antariksa yang jatuh lantaran objek itu berpapasan dengan bumi.
"Titik jatuhnya bisa di mana saja, bergantung konfigurasi saat berpapasan. Sebagian besar jatuh tanpa diketahui manusia, seperti jatuh di laut, gurun, atau hutan," tukasnya.
Sebelumnya Suaralampung.id memberitakan, warga RT 21 Dusun 5 Astomulyo, Desa Mulyodadi, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah digegerkan dengan penemuan batu yang diduga berasal dari luar angkasa atau meteor, Kamis (28/1/2021) malam.
Baca Juga:Meteor Jatuh di Lampung, BMKG Ungkap Fakta Mengejutkan
Pada saat itu warga sedang berkumpul dan tiba-tiba mendengar suara dentuman keras. Warga sempat melihat asap di atas langit. Begitu mendengar suara dentuman, warga berinisiatif mencari asal suara.
Setelah dicari-cari, warga menemukan sebongkah batu berukuran sekepalan tangan orang dewasa.
“Jam 22.00 WIB kami sedang berkumpul dan mendengar suara dentuman keras. Sempat terlihat asap di atas langit. Kami pun segera mencari asal suara. Akhirnya kami temukan di samping rumah bapak Muhtajab. Kami menemukan sebongkah batu berwarna hitam sebesar hampir sekepalan tangan,” ungkap Dalijo, warga yang melihat pertama kali batu tersebut.
Dalijo pun sempat memegang batu tersebut dan menurutnya masih hangat saat dipegang.
“Tadinya warga masih kebingungan darimana asal batu itu, karena kalau dilempar tidak mungkin merusak atap rumah,” tambah Dalijo kepada suaraLampung.id Jumat (29/1/2021) siang.
Wargapun langsung mengamankan batu seberat 2,2 kg itu. Belum ada konfirmasi resmi asal muasal batu tersebut.
Kontributor : Aminuddin