Wapres Ma'ruf Amin Kunjungi Korban Banjir Subang dan Karawang

Wakil Presiden Maaruf Amin dijadwalkan meninjau korban bencana banjir di Subang dan Karawang.

Tasmalinda
Sabtu, 13 Februari 2021 | 09:27 WIB
Wapres Ma'ruf Amin Kunjungi Korban Banjir Subang dan Karawang
Wapres Ma'ruf Amin. (Foto dok. KIP-Setwapres) Wapres Maruf Amin akan mengunjungi korban banjir Subang dan Karawang.

SuaraJabar.id - Pada Sabtu (13/2/2021) pagi ini, Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin akan meninjau korban bencana banjir di Subang dan Karawang, Jawa Barat.

Titik pertama yang akan Wapres kunjungi ialah  Kecamatan Pamanukan, di Jalan Pamanukan, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Wapres akan disambut oleh Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum dan Bupati Subang Ruhimat.

Wapres menyerahkan bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kepada Pemerintah Daerah Subang serta bantuan dari Kementerian Sosial dan Pemerintah Pusat kepada pengungsi korban banjir.

Baca Juga:Siswa Mulai Jenuh Belajar di Rumah, Disdik Jabar Siapkan Belajar Tatap Muka

Bantuan diserahkan Wapres yakni bantuan dari Presiden berupa 1.500 paket sembako.

Selain itu, bantuan 200 paket alat kebersihan yang terdiri dari ember plastik, gayung, kain lap, sapu lidi bertangkai, pel bertangkai, sikat bertangkai, dan pel dorong bertangkai yang merupakan dukungan dari Kemensos.

Wapres juga menyerahkan 1.000 alat rapid test, 300.000 masker, 5.000 sarung dan 1.000 matras dari BNPB kepada Pemerintah Kabupaten Subang.

Berdasarkan pantauan di Kantor Kecamatan Pamanukan, telah didirikan sejumlah tenda dari BNPB dan Kementerian Sosial yang berfungsi sebagai dapur umum bagi korban banjir.

Seusai dari Subang, Wapres diagendakan menyambangi lokasi pengungsian di Kantor Desa Karangligar, di Jalan Pertamina 2, Kecamatan Teluk Jambe Barat, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Baca Juga:BMKG: Hujan Ekstrem di Jakarta, Jabar, Jateng dan Banten karena La Nina

Di lokasi tersebut, Wapres dijadwalkan menyerahkan bantuan dari BNPB dan pemerintah pusat secara simbolis kepada korban bencana banjir yang melanda Kabupaten Karawang dan sekitarnya. [ANTARA]

News

Terkini

"Pelaku pertama kali mengenal korban karena korban pesan Grab, kemudian pelaku sebagai driver Grab merasa cocok dan berlangganan, kemudian mereka tinggal bersama," ujarnya.

News | 21:59 WIB

"Untuk si korban sendiri pernah berkeluarga tapi sudah berpisah, tapi si pelaku pengakuannya sudah memiliki keluarga dan memiliki anak tapi masih kami dalami," ujar Kapolres.

News | 16:16 WIB

Kenapa saya berkomentar karena penggunaan jas berwarna kuning karena saya anggap tidak pantas digunakaan saat melakukan pertemuan dengan murid," kata Sabil.

News | 18:17 WIB

"Gini saya ulangi lagi ya, takdir ke mana saya tidak tahu, yang pasti pasti lebih baik dirawat," kata Ridwan Kamil.

News | 14:56 WIB

Beredar cuit lawan Ridwan Kamil juga gunakan kata Maneh yang membuat netizen heboh.

News | 11:04 WIB

Cara Ridwan Kamil memberikan pinned pada komentar di Instagram disorot publik.

News | 10:48 WIB

"Ini dikarenakan komentar saya di IG Gubernur Ridwan Kamil," kata Muhammad Sabil Fadhilah

News | 10:18 WIB

"Alhamdulillah membaik, masih belum stabil penuh, tapi sudah bisa makan," ujar putra Umuh Muchtar itu.

News | 19:30 WIB

"Warga mengatakan asap pekat itu makin tidak enak dihirup dan cepat sesaknya. Apalagi ketika mereka melakukan aktivitas di sawah, di kebun," kata Manajer Advokasi Walhi Jabar.

News | 16:25 WIB

P3DN digelar guna memberikan apresiasi kepada para pihak yang telah berkontribusi terhadap pengoptimalan penggunaan Produk Dalam Negeri.

News | 16:07 WIB

Sejumlah hasil lembaga survei mencatatkan bahwa elektabilitas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk berlaga di Pilpres 2024 cukup diperhitungkan.

News | 16:56 WIB

Keran kamar mandi dari Ateson home memiliki bentuk yang minimalis dan futuristik.

Lifestyle | 11:15 WIB

"Di Ranca Upas itu ada area habitat lutung Owa Jawa selain habitat mamalia. Kami pernah menemukan ada habitat kancil jiga," ujar Meiki.

News | 19:29 WIB

"Panitia dan pihak-pihak yang mendukung terselenggaranya acara ini harus bertanggung jawab atas kejadian ini," tegas Dadang Supriatna.

News | 14:02 WIB

"Apa dasar hukumnya, karena hutan berstatus hutan lindung dan peruntukan hutan tidak dapat dipakai untuk kegiatan nonkehutanan," kata Dedi Gejuy.

News | 13:01 WIB
Tampilkan lebih banyak