Dipopulerkan Vokalis PHB, Milenial Kini Tak Malu Linting Tembakau

Warga kampung adat memiliki keyakinan bahwa daun aren yang dipakai untuk melinting tembakau iris yang dibakar dan dihisap berkhasiat menyembuhkan asma.

Ari Syahril Ramadhan
Minggu, 14 Februari 2021 | 11:30 WIB
Dipopulerkan Vokalis PHB, Milenial Kini Tak Malu Linting Tembakau
Vokalis Pemuda Harapan Bangsa, Nedi (kiri) di store tembakau iris miiknya yang bermerk Paperka di kawasan Sarijadi, Kota Bandung. [Suara.com/Ari Syahril Ramadhan]

Setelah memiliki banyak kawan sesama pelinting tembakau, Nedi memutuskan membuat semacam komunitas penghisap tembakau linting daun aren. Ia beri nama Paguyuban Perokok Kawung alias Paperka.

"Si Paperka itu awalnya singkatan dari paguyuban perokok Kawung. Berhubung basicly saya dari desain grafis, akhirnya saya bikin kemasan yang bisa dibilang keren lah dengan segmentasi anak muda," ujarnya.

Di kemudian hari, Paperka ini disulap Nedi menjadi nama brand tembakau iris dengan segmentasi anak muda di kawasan urban seperti Bandung Raya.

Semakin kesini, tren menghisap tembakau iris kian populer di kalangan milenial dan Paperka menjadi salah satu brand TIS yang mengisi segmentasi itu.

Baca Juga:Diduga Lupa Matikan Dupa, Gudang Tembakau di Sukawati Terbakar

"Saya memang segmentasinya komunitas urban dan membuat brand sendiri tidak meniru seperti kebanyakan brand lain seperti class mole, maliboro, semacam pelesetan gitu," bebernya.

Riyo Fajar Ismail, 24 tahun, salah satu pengusaha rokok asal Tanjungsari, menepis pandangan Nedi tentang brand TIS yang banyak meniru merk rokok ternama.

Riyo Fajar Ismail, 24 tahun, menunjukan tiga jenis tembakau linting di kediamannya, Tanjungsari, Sumedang, Selasa (2/2/2021). [Suara.com/Aminuddin]
Riyo Fajar Ismail, 24 tahun, menunjukan tiga jenis tembakau linting di kediamannya, Tanjungsari, Sumedang, Selasa (2/2/2021). [Suara.com/Aminuddin]

Menurut Riyo tergantung pasar mana yang akan dipilih. Kalau pasarnya wilayah urban ataupun perkotaan maka brand khas tanpa tidak ikut-ikutan meniru brand rokok populer, bisa bertahan.

Namun, kalau target marketing ke daerah pelosok semisal daerah transmigran, perkebunan, pertambangan ataupun kawasan pesisir, maka membuat brand dengan meniru brand rokok ternama tetap menjadi jurus jitu.

Riyo dan kakaknya Rizky merupakan pemilik pabrik tembakau PD. Giri Kedaton. Beberapa produk tembakau iris milik Giri Kedaton kebanyakan merupakan tiruan ataupun pelesetan dari brand rokok terkenal. Namun, mereka pun memiliki brand original tapi tidak selaku brand-brand yang dibikin mirip dengan produk rokok terkenal.

Baca Juga:Diajak Mirror Selfie, Tingkah Lucu Anak Kim Kurniawan Disorot Warganet

"Kami juga ada brand original tapi untuk di pasaran tidak seramai brand kami yang mirip dengan produk rokok. Hal itu gak masalah karena kan brand rokok gak menjual TIS. Target pasar kami pun kan menengah ke bawah," tutupnya.

Kontributor : Aminuddin

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini