Pengaruh gempa tersebut bisa berupa perekahan tanah, getaran, gaya lateral pada bangunan, likuifaksi, dan longsor.
Sementara itu, Peneliti Ahli Muda PVMBG Ahkmad Solikhin yang juga memaparkan hasil analisis Mudrik R Daryono pada 2016 dan 2018, mengatakan potensi gempa bumi yang dihasilkan Sesar Lembang mencapai magnitudo 6,5-7,0 dengan periode pengulangan 170-670 tahun.
“Sesar Lembang mempunyai gerakan geser sinistral atau ke arah kiri,” paparnya.
Hasil analisis pergeseran sungai dan stratigrafinya menunjukkan, Sesar Lembang bergerak dengan kecepatan 1,95-3,45 mm per tahun.
Sedangkan hasil uji paritan menunjukkan bukti kejadian gempa akibat Sesar Lembang pada abad 15 (1450-1510), 2300-60 sebelum masehi, dan 19620-19140 sebelum masehi.
Berdasarkan skenario gempa magnitudo 6,8 Sesar Lembang, berikut wilayah yang akan terdampak:
- Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, Kota Bandung, Kabupaten Bandung dirasakan dengan skala VII-VIII atau berat
- Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, Kabupaten Sumedang dengan skala VI-VII MMI atau sedang
- Kabupaten Cianjur, Kabupaten Karawang, Kabupaten Indramayu dengan skala V-VI MMI atau ringan
- Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Bogor dengan skala IV-V MMI.