SuaraJabar.id - Pemerintah Kota Bandung mencatat terjadi peningkatan angka pengangguran yang cukup signifikan selama masa pandemi Covid-19.
Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Disnaker Kota Bandung, Marsana mengungkapkan tingginya angka pengangguran disebabkan terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK), dan banyaknya pekerja yang dirumahkan.
Terjadi peningkatan dari 8.16 persen di tahun 2019, naik menjadi 11.19 persen atau sebanyak 105.067 penggangguran di tahun 2019 yang meningkat hingga 147.081 di tahun 2020.
“Paling utama penyebab terbesar pandemi Covid-19 yang berdampak pada pelemahan ekonomi. Tahun 2020 baik nasional maupun daerah secara sosial akan berdampak pada tingkat pengangguran yang cukup tinggi. Akibat terjadinya gelombang PHK yang cukup besar dan banyak yang dirumahkan. Maret-Mei 2020 ada sekitar 9 ribu, 5 ribu dirumahkan, 3 ribu lebih di PHK,” ungkapnya di Taman Dewi Sartika, Balai Kota Bandung, Kamis (4/3/2021).
Baca Juga:Sebut 10 Juta Pengangguran Imbas Pandemi, Jokowi: Kuncinya Ada di Investasi
Selain itu, Marsana mengatakan angka pengangguran juga didominasi oleh tingginya angka usia produktif yakni pada jenjang SMA dan SMK yang tidak bisa mendapat pekerjaan. Hal tersebut disebabkan perusahaan banyak yang tidak membuka lowongan selama pandemi.
“Dominan juga 77 persen atau sebanyak 87.457 usia produktif yang banyak menganggur sampai akhir 2020,” ungkapnya.
Meski begitu, Marsana mengatakan peluang masyarakat untuk bekerja ketika pandemi masih terbuka. Ia menyarankan masyarak untuk bisa berinovasi untuk membuka lapangan kerja sendiri.
“Masyarakat harus mulai merubah mindset yang dulu banyak mencari kerja, sekarang juga harus berani membuat inovasi bahkan membuka peluang kerja. Memang lapangan kerja ada di kota Bandung seperti tenaga marketing, kemudian tenaga yang berkaitan dengan informasi dan teknologi, ekspedisi transpormasi, kerja multi skil yang bisa menguasai teknologi,” ungkapnya.
Marsana mengungkapkan untuk mengurangi angka pengangguran pihaknya membuka beragam pelatihan baik online maupun offlinne. Edukasi pelatihan untuk berwirausaha juga dilakukan.
Baca Juga:Pamer Sedan Mewah Berpelat TNI, Ujung-ujungnya Minta Maaf dan Diciduk PM
“Tahun ini ada paket yang sudah kita targetkan 32 paket untuk kegiatan wirausaha baru. Macam-macam kebutuhannya. Sekarang ada yg senang dengan pastry, muncul baru barista, tata rias, itu kita lakukan pelatihan. Sektor formal ada forum bursa kerja khusus, itu cukup banyak,” ungkpnya.
“Pelatihan berbasis kompetensi sesuai dengan kebutuhan di dunia usaha. Ada yang pelatihan berbasis masyarakat untuk membentuk usaha baru. Ada sistem pemanggangan, menyiapkan tenaga kerja memasuki dunia kerja, atau membuka usaha secara mandiri” imbuhnya.
Pihaknya berharap masyarakat bisa memanfaatkan program yang disediakan oleh Pemerintah Kota. Dan juga bisa mempersiapkan diri untuk menjadi pengusaha.
Disnaker punya aplikasi yang bisa dimanfaatkan masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan atau fasilitasi dan lain-lain yang bersangkutan dengan ketenagakerjaan Playstore bimma busa kerja, atau disnakerkotabandung.go.id
“Jangan hanya mencari pekerjaan, silahkan kalau bisa menjadi entrepreneur usaha sendiri. Tapi kalau belum mampu, kota akan melatih,” ungkapnya.
Kontributor : Emi La Palau