SuaraJabar.id - Sosok penjual ayam di Pasar Panorama Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang satu ini selalu mencuri perhatian kaum adam. Selain ayamnya yang segar, sosok penjualnya juga memiliki paras nan cantik.
Dia bernama Alma Khanza Syalbia. Gadis asal Gegerkalong, Kota Bandung berusia 19 tahun itu memilih berjualan ayam potong, dari tengah malam hingga pagi. Selama berjualan, ia selalu pusat perhatian di pasar tradisional itu.
Ketika disambangi Suara.com pada Jumat (5/3/2021), Alma bersama beberapa pegawainya tengah melayani konsumen di salah satu jongko. Dengan senyuman manisnya, Alma tak sungkan terjun langsung melayani pembeli.
"Aku seneng jualan ayam, banyak yang support," tutur Alma.
Baca Juga:Penjual Angkringan Cantik di Semarang Ini Sering Digoda dan Diminta No WA
Jualan Sejak SMA
Gadis kelahiran Bandung, 10 November 2001 itu mulai berjualan ayam potong sejak Maret 2020 ketika Covid-19 mulai mewabah. Namun sebelum berjualan ayam, semasa SMA Alma sudah berjualan bakso aci.
Setelah lulus SMA tahun 2019, ia mulai terpikir untuk merintis jualan ayam. Awalnya gadis yang hobi dance itu ikut dengan keluarganya yang sudah lebih dulu menjadi penjual ayam.
Sejak saat itulah ia memutuskan untuk membeli jongko di Pasar Panorama Lembang. Alma tidak sendirian merintis usaha tersebut, ada seorang temannya yang ikut terlibat dalam usahanya.
"Kenapa jualan ayam, niat banget sih enggak, cuma kayanya udah jalannya. Aku gak kuliah juga, ada peluang sodara punya usaha ayam, ya kita gunakan kesempatan," ungkapnya.
Baca Juga:Hengky Kurniawan Kejar Realisasi BUMD PH, Warga KBB Siap-siap Jadi Artis
Omzetnya Bikin Melongo
Usaha memang tak menghianati hasil. Dengan paras nan cantik, kemudian ditunjang dengan strategi jualan uang tepat, usaha jualan ayam potong Alma terus berkembang. Omzetnya cukup menggiurkan.
Hanya dalam sehari, ia bisa menjual rata-rata 2,5 ton ayam dari beberapa jongko yang dimilikinya dengan penghasilan Rp 30-50 juta. Bahkan penjualannya sempat mencapai angka tertinggi, yang mencapai 9 ton dalam sehari.
Hasil manis itu didapatnya ketika menjelang lebaran tahun 2020, dimana pembelinya meningkat drastis. Penghasilannya itu tentunya tidak seluruhnya masuk rekening miliknya, lantaran ia harus menyetor ke pusat penjualan.
"Sempet sampe Rp 100 lebih pas puasa mau ke lebaran," ucapnya.