SuaraJabar.id - Kongres Luar Biasa Partai Demokrat membuat terjadi dualisme di tubuh partai berlambang bintang mercy itu. KLB Demokrat mengangkat Moeldoko menjadi Ketua Umum. Namun di lain pihak, kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) enggan mengakui hasil KLB Demokrat di Deli Serdang.
Kubu AHY menilai, KLB Demokrat yang digelar di Deli Serdang inkonstitusional. Selain itu, Moeldoko dinilai bukanlah kader yang sejak lama turut berkeringat membesarkan Demokrat. Nama Moeldoko diorbitkan secara tiba-tiba oleh para kader Demokrat yang bersebrangan dengan AHY selang sebulan sebelum KLB diselenggarakan.
Terkait hal ini, Politikus PDIP Ruhut Sitompul angkat bicara soal adanya dualisme Partai Demokrat. Pilih Demokrat AHY atau Demokrat Moeldoko? Ternyata Ruhut mengatakan dia mengakui Partai Demokrat dengan Ketua Umum Moeldoko bukan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono. Ruhut menyatakan sebagai anjing penjaga Partai Demokrat versi Moeldoko.
Ruhut menegaskan dukungannya pada Moeldoko dengan dasar dia mencintai Partai Demokrat yang terbuka bukan yang dinasti.
Baca Juga:DPD Partai Demokrat Jateng Disebut Minta Rp1 Miliar ke Ayu Palaretin
Politikus Ruhut Sitompul menyampaikan sikapnya atas gonjang-ganjing Partai Demokrat di kicauan media sosial.
Ruhut mengungkapkan hal ini lantaran dia terus dibanjiri pertanyaan soal milih mana Partai Demokrat Moeldoko atau AHY.
Dia tegas memilih mendukung atau istilahnya anjing penjaga Partai Demokrat versi Moeldoko lah. Alasannya Partai Demokrat Moeldoko itu antitesa dari politik dinasti sedangkan dia mengatakan Ketua Umum AHY sudah lengser dengan terpilihnya Moeldoko.
Dia tegas memilih mendukung atau istilahnya anjing penjaga Partai Demokrat versi Moeldoko lah. Alasannya Partai Demokrat Moeldoko itu antitesa dari politik dinasti sedangkan dia mengatakan Ketua Umum AHY sudah lengser dengan terpilihnya Moeldoko.
Sebelumnya Ruhut meminta pihak yang nggak paham soal kisruh internal Partai Demokrat agar diam saja.
Baca Juga:Darmizal Kubu Moeldoko Nangis Sesenggukan, Menyesal Menangkan SBY 2015
Politikus PDIP itu makin gerah sebab KLB Demokrat kok sebagain publik menyeret-nyeret Presiden Jokowi. Ada yang mendesak Jokowi untuk tegas menindak Moeldoko.
Ruhut menilai nasib Partai Demokrat saat ini sebagai karma.
“Tolong yg tdk mengerti permasalahan di Partai Demokrat tutup mulut jgn sok pintar apalagi coba2 menyuruh Presiden RI ke 7 Bpk JOKOWI memecat KSPnya Bpk Moeldoko, ingat yg terjadi di PD ini KARMA yg bicara Aku mantan Kader PD yg waktu Berjayanya sebagai Anjing Penjaga MERDEKA,” tulisnya.
Pengangkatan Jenderal Purnawirawan Moeldoko menjadi Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang dituding kubu AHY memiliki keterlibatan dengan istana.
Menanggapi hal tersebut, kader senior Partai Demokrat, Jhoni Allen Marbun langsung membantah keras tudingan terhadap Istana ikut main dalam pengangkatan Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB Deli Serdang Sumatera.
Ia menambahkan, inisiatif awal dilakukan pendekatan dengan mantan Panglima TNI tersebut oleh kader-kader internal partai. Mengingat banyak kader yang tertarik dengan sosok dan figur Moeldoko.
Karenanya Jhoni Allen membantah tak ada campur tangan atau istana ikut bermain dalam pengangkata Mooeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB Deli Serdang.
Para kader juga meyakini jika terpilihnya Moeldoko sebagai Ketu Umum Partai Demokrat KLB justru dinilai bisa memberikan harapan baru bagi perbaikan dan kejayaan Partai Demokrat.
Telah dibuktikan beberapa kader terkait sosok Ketua Umum Partai Demokrat yang baru ini, memiliki gaya yang lebih menghargai orang dan menghargai bawahannya.
“Lebih karena kepribadiannya yang sangat simpatik menghargai orang dan menghargai bawahannya. Itu yang membuat kami (kader) mau dirinya jadi Ketua Umum,” sebutnya.
Kongres Luar Biasa Partai Demokrat yang berlangsung di Sibolangit yang dilakukan kader pecatan Partai Demokrat Ketum Agus Harimurti Yudhoyono. Dalam KLB tersebut, para kader memutuskan untuk mengangkat Ketum Partai Demokrat Moeldoko versi KLB Deli Serdang, Sumatera Utara Jumat 5 Maret 2021.
Keputusan Sidang pleno KLB Partai Demokrat yang berlangsung di The Hill Hotel and Resort Sibolangit memutuskan jika pengangkatan Moeldoko sebagai Ketum Partai Demokrat periode 2021-2025 menggantikan Agus Harimurti Yudhoyono.