Masjid Ini Tetap Berdiri Kokoh meski Dibombardir Belanda

Masjid Baiturrohmah di Kota Cimahi dibangun pada 1938. Meski pernah dibombardir Belanda, masjid yang dibangun dengan gaya art deco ini masih tetap berdiri kokoh.

Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 11 Maret 2021 | 13:22 WIB
Masjid Ini Tetap Berdiri Kokoh meski Dibombardir Belanda
Masjid Baiturrohmah di Kota Cimahi yang dibangun pada tahun 1938. Semasa zaman mempertahankan kemerdekaan, masjid ini sering dipakai berkumpul oleh para pejuang kemerdekaan. Masjid ini pun pernah dibom oleh Belanda, namun tetap kokoh hingga saat ini. [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]

Kondisi bangunan Masjid Baiturrohmah masih sama seperti pertama kali dibangun. Tetap satu lantai, dengan enam kubah. Interior di dalam masjid pun tetap mempertahankan gaya art deco dengan empat pilar yang menopang pondasi masjid.

Masjid tersebut sudah didaftarkan sebagai cagar budaya ke Kementerian Pendidikan dan Kebudaaan (Kemendikbud) RI. Bangunan tersebut sudah lolos verifikasi dan tinggal menunggu kajian Tim Ahli Cagarr Budaya, untuk kemudian ditetapkan sebagai cagar budaya.

Nama KH Usman Dhomori juga diabadikan sebagai nama jalan di daerah tersebut. Jaraknya memang tak sampai 2 kilometer. Namun sejarah dibalik nama jalan tersebut sangatlah panjang dan tak akan terlupakan.

Ketua DKM Masjid Baiturrohmah, Yus Rusdian mengatakan, KH Usman Dhomiri rupakan salah satu ulama besar yang mempelajari beberapa tarekat, sampai akhirnya menyebarkan tarekat tijaniyah di Indonesia.

Baca Juga:Kerajaan Banten Ternyata Pernah Janji Serahkan Jakarta Pada Raja Inggris

"Di Indonesia juga dia banyak berdakwah, jadi bukan kyai yang selalu menetap di sini," kata Arifin.

Namun demikian, kata dia, beliau merupakan orang yang tak ingin dianggap sebagai pahlawan. Dengan alasan tersebut, kata dia, pihak keluarga sebetulnya tidak ingin nama KH Usman Dhomiri diabadikan sebagai nama jalan di Cimahi.

Ia menuturkan, sebelum pandemi Covid-19, biasanya peziarah dari berbagai daerah berbondong-bondong menggunakan bus dan sebagainya ke makam KH Usman Dhomiri.

"Sekarang juga masih ada tapi tidak sebanyak dulu. Biasanya yang rutin itu malam Rabu sama Jumat," tukasnya.

Baca Juga:Pria Bersorban Lantunkan Azan versi Tiap Negara, Pas Indonesia Kasih Jempol

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak