SuaraJabar.id - Cekungan Bandung telah dihuni manusia sejak 12 ribu tahun lalu. Buktinya adalah sejumlah penemuan fosil di Gua Pawon, Desa Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Kepala Tim Arkeolog Jawa Barat, Lutfi Yondri mengatakan, kehidupan di Gua Pawon dimulai dari periode paling tua yakni usia 12.000 tahun lalu sampai dekat ke era neolitikum.
"Yang ditandai dengan ditemukannya gerabah yang menunjukan proses pengasahan. Itu menjadi penciri era neolitikum yang umumnya memiliki periode sekitar 4.000 tahun lalu," kata Yondri saat dihubungi Suara.com, Selasa (23/3/2021).
Bukti bahwa di Gua Pawon yang berada di kawasan Kars Citatah pernah ditinggali manusia prasejarah atau manusia purba itu bisa dilihat dari hasil ekskavasi atau penelitian yang dilakukan Tim Arkeologi Jawa Barat sejak tahun 2003 sampai tahun 2019.
Baca Juga:Mengintip Kehidupan Manusia Ribuan Tahun Lalu di Gua Pawon
Kemudian apa yang mereka konsumsi pada Pleistosen Akhir-Awal Holosen? Yondri mengatakan, dari sisa makanan yang dilihat dari fragmen tulang binatang di Gua Pawon, manusia prasejarah kemungkinan mengkonsumsi berbagai jenis binatang.
"Kita bisa lihat ekspolitasi monyet, tapir, sisa kerang atau moluska baik moluska air tawar maupun moluska laut," sebutnya.
Kemudian dari rekaman kalkulus atau karang gigi Manusia Pawon yang sudah ditemukan, ternyata manusia prasejarah di sana tidak hanya mengkonsumsi protein dari hewan buruan.
"Tetapi mereka juga mengkonsumsi karbohidrat dan serat. Karena dari hasil kalkulus ada sisa daging, serat dan protein," ungkap Yondri.
Dari kerang laut yang ditemukan selama proses ekskavasi, ditemukan pula bekas kerang laut yang menandakan bahwa manusia prasejarah di Goa Pawon tidak hanya menggunakan kulit kerang untuk perhiasan.
Baca Juga:Jelang Lawan Bali United, Robert Albert Tegaskan Mood Pemain sedang Bagus
"Hewan-hewan laut, daging ikannya kerang itu mereka konsumsi karena untuk natrium itu di-support sumber daya laut," ujarnya.
Selama penelitian berlangsung, Tim Arkeologi Jawa Barat juga menemukan peninggalan budaya bersifat artefak dan non artefak. Seperti alat-alat bantuan dari seperti bahan andesit dan opsidian, juga ada alat-alat tulang.
Batu opsidian diolah manusia prasejarah menjadi berbagai keperluan alat batu seperti penyerut, pisau, bor atau mata tombak. Sementara batu andesit diolah menjadi alat pemukul untuk memecahkan tulang.
"Batuan andesit ditemukan pada periode cukup tua pada masa mesolitikum dan paleolitikum," pungkasnya.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki