Sepasang Suami Istri Tega Tipu Guru Honorer Rp 130 Juta

Pelaku mengaku telah melakukan penipuan dengan modus janji akan diangkat jadi PNS pada 15 korang.

Ari Syahril Ramadhan
Jum'at, 23 April 2021 | 13:24 WIB
Sepasang Suami Istri Tega Tipu Guru Honorer Rp 130 Juta
ILUSTRASI Guru Honorer.r (Kolase foto/Suara.com)

SuaraJabar.id - Sepasang suami istri tega menipu seorang guru honorer dengan modus janji akan diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS).

Terpedaya tipuan pelaku, guru honorer tersebut akhirnya mau menyerahkan sejumlah uang pada pelaku. Korban akhirnya sadar dirinya tertipu setelah tak kunjung diangkat jadi PNS.

"Korban mengaku dijanjikan akan diangkat menjadi PNS sejak tahun 2016, namun hingga saat ini tidak kunjung jadi, mungkin ke sini-ke sininya sadar kalau dirinya telah menjadi korban penipuan," kata Kanit Reskrim Polsek Cisurupan Ipda Amirudin Latif yang menangani kasus laporan tersebut di Garut, Kamis (22/4/2021).

Ia menyebutkan kerugian yang diderita korban akibat penipuan itu mencapai Rp 130 juta.

Baca Juga:Nah Lho! PNS Mojokerto Wajib ShareLoc Agar Tak Kabur Mudik Lebaran 2021

Amirudin menuturkan sepasang suami istri warga Kecamatan Garut Kota itu berinisial CSM (59) berprofesi sebagai wiraswasta dan NW (43) merupakan guru honorer di salah satu SMK di Garut.

Penangkapan terhadap dua orang itu, kata dia, setelah adanya laporan dari korban ke Polsek Cisurupan dengan kerugian uang yang telah diberikan kepada pelaku sebesar Rp 130 juta.

"Setelah menagih (janji diangkat jadi PNS) tak kunjung ditepati sehingga akhirnya melapor ke kami," katanya.

Amirudin menyampaikan hasil pemeriksaan, kedua orang itu mengaku telah melakukan penipuan kepada korban, bahkan mengaku telah melakukan perbuatannya itu kepada sejumlah orang di Garut.

Pelaku itu, lanjut dia, mengaku sudah menipu 15 orang yang tersebar di sejumlah daerah di Garut, salah satu korbannya asal Kecamatan Cisurupan.

Baca Juga:Pasutri Tipu Guru Honerer yang Ingin Jadi PNS, Kerugian Ratusan Juta Rupiah

"Sisanya tersebar di beberapa kecamatan," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak