Jejak Berdarah dan Aksi Brutal Geng Motor di Sukabumi

"Tanpa bertanya apakah punya identitas anggota XTC, mereka langsung menghajar kepala saya dengan menggunakan senjata tajam hingga terluka. Saya bukan anggota XTC," ujarnya.

Ari Syahril Ramadhan
Senin, 17 Mei 2021 | 12:40 WIB
Jejak Berdarah dan Aksi Brutal Geng Motor di Sukabumi
Ilustrasi komplotan geng motor. [ANTARA/Andre Angkawijaya]

SuaraJabar.id - Warga Kota dan Kabupaten Sukabumi geram dengan aksi brutal geng motor yang meresahkan. Tak heran, mereka berinisiatif untuk membuat petisi online bubarkan geng motor di situs Change.org.

Sejak awal tahun 2021 ini, cukup banyak aksi brutal yang dilakukan oleh geng motor di Sukabumi.

Geng motor di Sukabumi bahkan memulai aksi brutal mereka ketika tahun 2021 baru berjalan beberapa jam saja.

Sekelompok anak muda gerombolan bermotor menyerang seseorang dengan menggunakan senjata tajam, Jumat (1/1/2021) dini hari. Aksi ini terekam dalam CCTV sebuah ruko.

Baca Juga:Wisatawan Asal Bekasi yang Marahi Polisi di Sukabumi Akhirnya Minta Maaf

Dalam peristiwa itu, gerombolan bermotor ini menyerang seseorang dengan senjata tajam. Bahkan, darah dari korban keributan tersebut masih nampak di ruko itu.

Ketua Karang Taruna Desa Ujung Genteng, Budiman menyatakan, keributan itu terjadi pukul 02.00 WIB. Menurut dia, setelah kejadian para pelakunya kabur menggunakan sepeda motor.

Lalu pada Jumat pagi, sekitar pukul 08.00 WIB, diamankan satu orang pemuda yang ketinggalan rombongan dan diduga ikut terlibat dalam kejadian tersebut. Pemuda tersebut mengaku dari Kecamatan Sagaranten.

"Di lokasi kejadian depan ruko ada bercak darah, saat ini sedang ditangani pihak Polsek Ciracap," terangnya.

Korban geng motor, Muhamad Fahrurozi hanya bisa duduk dan terbaring di rumah setelah dibacok anggota geng motor di Kota Serang. (Bantennews/Ist)
ILUSTRASI-Korban geng motor, Muhamad Fahrurozi hanya bisa duduk dan terbaring di rumah setelah dibacok anggota geng motor di Kota Serang. (Bantennews/Ist)

Kejadian ini diduga berbuntut panjang. Keesokan harinya, Lutpi Yandi. Pemuda berusia 25 tahun asal Kampung Bojongsari, Desa Sukaluyu, Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi itu jadi korban kekerasan gerombolan geng motor ketika hendak mencari domba untuk diperjualbelikan.

Baca Juga:Semua Objek Wisata di Sukabumi Ditutup!

Kepala Lutpi dibacok di Kampung Kalapacondong, Desa Ujung Genteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (2/1/2021). Diduga ia menjadi korban salah sasaran sebuah geng motor yang tengah melancarkan aksi balas dendam.

Kejadian bermula ketika ia sedang naik motor bersama satu orang temannya hendak mencari domba di kawasan Ujung Genteng.

"Saya sama teman sering mencari domba untuk diperjuabelikan. Sabtu malam sekitar pukul 20.00 WIB, setelah cari domba, saya sama teman satu motor langsung menuju Pantai Pangumbahan dan Pantai Ujung Genteng untuk mencari cumi-cumi," kata Lutpi.

"Saat itu memang pakai baju punya adik saya yang ada atribut XTC. Saya sendiri enggak tahu kalau ternyata ada kejadian ribut pada malam tahun baru di Ujung Genteng," ucap Lutpi

Lanjut Lutpi, begitu lewat di Kampung Kalapacondong Desa Ujung Genteng, ia dan temannya mengaku diberhentikan oleh sekelompok pemuda yang mengaku dari Brigez.

"Tanpa bertanya apakah punya identitas anggota XTC, mereka langsung menghajar kepala saya dengan menggunakan senjata tajam hingga terluka. Saya bukan anggota XTC. Saya tidak tahu-menahu organisasi yang seperti itu," tegasnya.

Geng motor juga sebagai pelaku pembacokan terhadap Seorang anggota Pemuda Pancasila (PP) bernama Deri (28). Ia dibacok oleh anggota geng motor saat tengah berkendara ke Kota Sukabumi, Minggu (7/3/2021) dini hari.

Akibat perbuatan Geng Motor itu, warga Kampung Bojongjengkol RT 13/04, Desa Bojongjengkol, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi mengalami luka robek di kepala bagian kiri dan belakang.

Kapolsek Jampang Tengah, AKP Usep Nurdin membenarkan peristiwa tersebut. Menurut dia, kejadianya terjadi di Kampung Simpang, Desa Bojongjengkol, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi.

Nurdin menyatakan, kejadian ini berawal dari orang anggota ormas Pemuda Pancasila (PP) Kecamatan Sagaranten yang melakukan perjalanan ke Kota Sukabumi.

"Karena merasa ada yang mengejar anggota PP Kecamatan Sagaranten tersebut langsung mendatangi anggota PP Kecamatan Jampang Tengah di Kampung Bojongjengkol Desa Bojongjengkol, Kecamatan Jampang Tengah, dan memberitahukan tentang kejadian yang dialaminya," kata Nurdin.

"Selanjutnya anggota PP Kecamatan Jampang Tengah yang bernama Deri, Yogi, Gusti, Bagus dan Denda, melakukan pencarian terhadap orang yang melakukan pengejaran tersebut dan ditemukan sedang berkumpul di sebuah bengkel yang berada di Kampung Simpang Desa Bojongjengkol," ujar Nurdin.

Sebuah sepeda motor terbakar saat geng motor XTC dan Moonraker terlibat bentrok di Kabupaten Bandung Barat. [Tangkapan Layar Instagram @infojawabarat]
ILUSTRASI- Sebuah sepeda motor terbakar saat geng motor XTC dan Moonraker terlibat bentrok di Kabupaten Bandung Barat. [Tangkapan Layar Instagram @infojawabarat]

Setibanya di tempat itu, salah satu yang diduga anggota Geng Motor melakukan pembacokan menggunakan senjata tajam sebanyak 2 kali ke kepala Deri.

Setelah melakukan pembacokan, pelaku bersama dengan teman-temannya meninggalkan tempat kejadian menuju ke arah Kecamatan Lengkong.

meneror warga Kampung Babakan Anyar RT 04/20 Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Warga yang menjadi korban keganasan gerombolan ini pun resah.

Sebuah warung milik seorang lansia bernama Badrudin (73) mencadi sasaran amuk pada Minggu (14/3/2021) dini hari sekira pukul 00.15 WIB. Seperti kesaksian Rafli (20). Saat peristiwa perusakan terjadi ia sedang ngopi di warung tersebut.

"Lagi nongkrong, tiba-tiba datang kelompok bermotor melakukan perusakan menggunakan senjata tajam (sajam)," ujar Rafli kepada sukabumiupdate.com, jejaring media suara.com, Minggu siang.

Kronologisnya, seperti diceritakan Rafli, malam itu warga sedang asyik nongkrong sambil mengobrol di warung Badrudin. Tiba-tiba gerombolan orang bermotor datang.

"Itu kira-kira lebih dari 10 motor langsung mengobrak-abrik pakai senjata, kaget juga. Langsung pada lari ke dalam rumah," ujarnya di lokasi kejadian.

"Beberapa orang, jumlah pastinya enggak dihitung, keburu sama warga diteriakin. Mereka datang dari arah Palabuhanratu ke sini. Ciri-cirinya, baju kurang tahu, soalnya semuanya pada tertutup. Senjata yang saya lihat ada pedang samurai. Saya langsung masuk ke dalam rumah," sambungnya.

Memasuki bulan suci Ramadhan, aksi geng motor tak kunjung berakhir.

Kali ini insiden pembacokan yang dilakukan geng motor terhadap seorang pemuda terjadi di Kampung Cikananga RT 02/RW 05 Desa Bojonggaling Kecamatan Bantargadung Kabupaten Sukabumi pada Kamis (1/4/2021) malam.

Adalah Rusli, pemuda 23 tahun asal Kampung Pasir Suren RT 04/02 Desa Pasir Suren Kecamatan Palabuhanratu yang menjadi korban. Dia mengalami luka-luka setelah dibacok geng motor.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa pembacokan sekira pukul 20.30 WIB.

Seorang saksi mata, Andi menceritakan, peristiwa tersebut diawali kedatangan gerombolan bermotor yang tidak diketahui dari mana ke acara dangdutan.

"Sekitar pukul 20.00 WIB, geng motor mulai bikin resah masyarakat di sini. Lalu polisi bersama warga membubarkan acara dangdutan itu," ujarnya kepada awak media pada Jumat (2/4/2021).

Usai dibubarkan, kelompok bermotor ada yang langsung membubarkan diri pulang ke arah Palabuhanratu. Namun beberapa lainnya masih ada yang bertahan di lokasi hajatan. Korban yang kala itu bersama tiga rekan lainnya, memilih nongkrong di kios ayam yang letaknya tidak jauh dari lokasi dangdutan.

Saat itu, kata Andi, tiba-tiba datang dua motor yang tidak dikenal. Pelaku kemudian mengeluarkan senjata tajam dan langsung menganiaya korban yang sedang nongkrong bersama teman-temannya.

"Tiba-tiba datang dua motor yang tidak dikenal mengeluarkan sajam (senjata tajam), kemudian langsung menganiaya korban yang sedang duduk. Korban mengalami luka robek di bahu sebelah kiri dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Palabuhanratu," jelasnya.

Terbaru, seorang ibu menjadi korban keganasan geng motor di malam takbiran.

Seorang ibu berinisial AH (55 tahun) dibacok gerombolan bermotor di Kampung Cireunghas Desa Bencoy, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu, 12 Mei 2021.

Kapolres Sukabumi Kota AKBP Sumarni dalam laporan tertulis menjelaskan, AH diduga jadi korban salah sasaran gerombolan bermotor.

Sumarni menyebut, sekira pukul 19.00 WIB, korban bersama suami, Karta (60 tahun) dan anak perempuannya, Imas (46 tahun) berangkat naik mobil pick up dari rumah di Kampung Cilangla Cireunghas menuju Kampung Ciseupan Gegerbitung untuk melayat saudaranya yang meninggal dunia.

"Sesampainya di belokan Kampung Cireunghas dekat rumah makan Sate Sumi tiba-tiba ada yang menghunus senjata tajam dan tredengar ada suara seperti gesekan besi," papar Sumarni kepada sukabumiupdate.com.

Lanjut Sumarni, tanpa banyak basa-basi para pelaku yang diduga mengendarai empat unit sepeda motor dengan masing-masing penumpang berboncengan langsung melakukan penganiayaan.

Kekinian, warga membuat petisi online di Change.org yang diinisiasi oleh warga Sukabumi bernama Ida Rosidah.

"Kami sebagai warga sukabumi sangat resah dan terganggu dengan maraknya aksi gankster diwilayah kota maupun kabupaten sukabumi mulai dari aksi pembacokan dan lain-lain masyarakat yang menjadi korban sudah banyak tapi pemerintah maupun penegak hukum hanya menginisiasi perdamaian saja sedangkan masyarakat menginkan gankster dibubarkan! Perlu korban masyarakat berapa lagi sampai gankster-gankster tersebut dibubarkan dari wilayah sukabumi? Aksi Damai yang dilakukan hanya menjadi ajang jejak digital saja! Masyarakat hanya ingin menjalankan rutinitas damai,aman,dan nyaman!" tulis petisi itu.

Dari pantauan Suarajabar.id, teah ada 1.200 orang yang menandatangani petisi itu pada Senin (17/5/2021) siang sekira pukul 11.25 WIB.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak