Warga Cirebon Berebut Koin Jimat Keramat di Grebeg Syawal

Uang pecahan koin lima ratus yang didapat dengan susah payah tersebut akan disimpan dan tidak dipergunakan untuk berbelanja.

Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 20 Mei 2021 | 18:04 WIB
Warga Cirebon Berebut Koin Jimat Keramat di Grebeg Syawal
Ratusan warga Cirebon berebut koin jimat pada acara Grebeg Syawal, Kamis (20/5/2021). [Suara.com/Abdul Rohman]

SuaraJabar.id - Ratusan masyarakat Cirebon rela berdesekan demi mendapatkan koin yang dianggap sebagai jimat pada prosesi Grebeg Syawal yang digelar Keraton Kanoman Cirebon di komplek Makam Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, Kamis (20/5/2021).

Ratusan warga dari berbagai wilayah di Cirebon itu yang menunggu prosesi curak atau tebar koin itu rela berdesakan untuk berebut koin yang dianggap sebagai jimat untuk keberkahan usaha.

Warga yang telah menunggu lama sejak pagi, tampak langsung berdesakan dan berebut saat koin jimat dilemparkan oleh keluarga Keraton Kanoman. Pemandangan tersebut, seakan tidak memperdulikan protokol kesehatan, lantaran warga berusaha mendapatkan koin jimat yang dilempar oleh Pangeran Komisi dan Abdi Dalem Keraton.

"Bagi warga yang mendapatkan koin pecahan lima ratus ini, dianggap sebagai jimat untuk keberkatan usaha atau jimat dagang," kata Patih Keraton Kanoman, Pangeran Raja Muhammad Khodiran. Kamis (20/06/2021).

Baca Juga:4 Rekomendasi Tempat Nongkrong Populer di Cirebon, Yuk Cobain!

Dijelaskan Pangeran Raja, uang pecahan koin lima ratus yang didapat dengan susah payah tersebut akan disimpan dan tidak dipergunakan untuk berbelanja. Meski hanya mendapatkan dua sampai empat koin, mereka cukup senang karena bisa meraih koin yang diperebutkan banyak orang.

"Koin yang mereka dapatkan disimpan tidak untuk digunakan, karena bagi mereka koin pecahan lima ratusan ini dijadikan sebagai jimat," katanya.

Sementara, lanjut Pangeran bahwa tradisi grebeg syawal dilakukan untuk menjalin silaturahmi antara Keraton dengan masyarakat luas. Dijelaskan Pangeran, Di tahun kedua pandemi ini, Keraton membatasi keikutsertaan keluarga maupun abdi dalam untuk mematuhi aturan pemerintah protokol kesehatan.

"Tradisi grebeg syawal ini, setiap tahun kami lakukan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah Subhanahu Wata'ala," katanya.

Meski telah dilakukan pembatasan keikutsertaan, ratusan warga dari berbagai wilayah baik di wilayah Cirebon dan luar Cirebon turut melakukan doa di sekitar kompleks makam sunan Gunung Jati.

Baca Juga:Sejarah Banten dan Peran Sultan Abdul Mufakir

"Antusias masyarakat yang datang ke Kompleks makam sunan Gunung jati Cukup banyak, tapi mereka tetap mematuhi protokol kesehatan," katanya.

Sementara itu, Juhaeni salah satu pengunjung Grebeg Syawal mengaku senang bisa mengikuti prosesi curak dan mendapatkan 7 koin pecahan lima ratus rupiah.

"Alhamdulillah, setiap tahun saya selalu hadir prosesi curak, uang koin yang didapat ini tidak akan digunakan, hanya disimpan warung tempat saya jualan untuk jimat," katanya.

Kontributor : Abdul Rohman

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini