Perajin Siap Mogok Lagi, Siap-siap Susah Cari Tahu di Bandung

"Harga kedelai naik terus. Memang berat juga kalau harganya sudah seperti sekarang," ujar seorang perajin tahu di Kabupaten Bandung.

Ari Syahril Ramadhan
Senin, 24 Mei 2021 | 13:20 WIB
Perajin Siap Mogok Lagi, Siap-siap Susah Cari Tahu di Bandung
ILUSTRASI perajin tahu.[ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A]

SuaraJabar.id - Perajin tahu di Kabupaten Bandung berencana untuk melakukan mogok produksi akhir pekan ini. Rencana mogok sebagai bentuk protes atas harga kacang kedelai yang terus mengalami kenaikan.

Harga kedelai memang mengalami kenaikan dalam beberapa bulan terakhir. Kondisi ini diakui para perajin tahu sangatlah berat.

Eneng, salah satu perajin tahu di Kabu di Desa Gajahmekar, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung mengatakan, aksi mogok produksi akan dilakukan selama 3 hari, sejak Jumat 29 Mei sampai Minggu 31 Mei 2021.

"Inginnya sih tidak sampai libur produksi, saya kan orang kecil. Tapi kalau seluruhnya mogok, akan ikut juga," ujar Eneng, Senin (24/5/2021).

Baca Juga:Polisi Temukan 1 Kilogram Lebih Sabu di Kamar Kos Stevian di Bandung

Mogok produksi diharapkan supaya pemerintah bisa mengambil langkah strategis agar harga kedelai sebagai bahan baku tahu tidak mengalami kenaikan.

"Harga kedelai naik terus. Memang berat juga kalau harganya sudah seperti sekarang," ujarnya.

Saat ini harga kedelai di Kutaringin kata Eneng sudah mencapai Rp 11.000 per kg. Harga tersebut diprediksi akan terus mengalami kenaikan.

"Katanya sudah akan Rp 12.000 per kg. Akan semakin berat bagi perajin. Harga tahu kan tidak naik, tetap Rp 400 per buah dari kami," ujarnya.

Sementara tahu merupakan lauk pelengkap, sehingga jika harganya naik mengikuti harga kedelai, akan berdampak pada hilangnya daya beli masyarakat.

Baca Juga:Persib Siapkan Latihan 6 Pekan Hadapi Musim Baru Liga 1

"Yang beli kan tidak mau tahu, kalau harga tahu dinaikan akan lari," katanya.

Dia berharap dengan aksi mogok produksi pemerintah bisa memperhatikan harga kedelai sebagai bahan baku.

"Inginnya harga kedelai turun. Kalau bisa sampai normal lagi Rp 8.000 per kg. Kalau seperti sekarang memang berat, kan harus bayar pegawai juga," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini