Tidak hanya itu, dari cerita mitos turun temurun, air Sumur Bandung ini telah banyak menyembuhkan orang yang terkena guna-guna. Sehingga pada hari-hari tertentu, ada saja warga dari luar Ciamis mengambil air.
Bahkan, kata Midong, ada kejadian aneh yang pernah warga luar Ciamis alami, ketika akan mengambil air tanpa memberitahukan kuncen. “Sumur tersebut hanya dipenuhi dengan dedaunan dan tidak ada airnya,” katanya.
Kemudian, kejadian tersebut diceritakan kepada warga sekitar, sehingga diberitahukan kalau ingin mengambil air dari sumur harus mendapatkan izin terlebih dahulu.
Keanehan juga sering terjadi di lokasi sumur. Midong pernah melihat ada cahaya merah masuk kedalam sumur.
Baca Juga:Bandung Barat dan Ciamis Masuk Zona Merah Covid-19
“Sementara jika merunut berdasarkan sejarah sumur Bandung ini, masih ada hubungannya dengan Karangkamulyan. Dan juga sumur Bandung yang ada di Bandung,” tuturnya.
Dengan silsilah dulunya sumur tersebut tempat pemandian seorang putri yang bernama Purbasari dan Purbararang, maka mitos dan kepercayaan tersebut masih melekat terhadap keberadaan Sumur Bandung ini.
“Dulu sumur ini memiliki bangunan MCK, sehingga orang yang datang pada malam Jumat kliwon bisa langsung mandi di lokasi. Akan tetapi, bangunnya sudah rusak akibat sudah lama. Namun kualitas air Sumur Bandung masih terjaga dan juga banyak, meskipun banyak warga mengambilnya,” pungkasnya.
Sementara itu, anggota DPRD Kabupaten Ciamis, Herdy meminta agar Pemkab Ciamis melestarikan mata air SUmur Bandung.
Menurut Herdy, jikan benar mata air Sumur Bandung yang dikeramatkan warga sekitar airnya tidak mengering. Maka alangkah baiknya pihak Pemerintah Kabupaten Ciamis membantu untuk membuatkan fasilitas penampungan air.
Baca Juga:Buka Praktik Black Magic, Dukun Santet Terancam Bui 3 Tahun atau Denda Rp200 Juta
Karena dengan adanya fasilitas penampungan air, maka ketika musim kemarau air dari sumur masih bisa wanfaatkan tanpa harus bergantian mengambilnya langsung dari sumur.