Innalillahi, Pasien COVID-19 Tak Bisa Dirawat hingga Meninggal karena RS Penuh

"Kondisi saudara saya sesak, susah masuk makanan, cari ruangan ke rumah sakit di perkotaan semua menyatakan sudah penuh," kata saudara pasien COVID-19 yang meninggal itu.

Ari Syahril Ramadhan
Rabu, 23 Juni 2021 | 17:32 WIB
Innalillahi, Pasien COVID-19 Tak Bisa Dirawat hingga Meninggal karena RS Penuh
ILUSTRASI-Petugas medis membawa pasien COVID-19 untuk dipindahkan ke ruang rawat inap dari selasr IGD RSUD Cengkareng, Jakarta, Rabu (23/6/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

"Itu jalur koordinasinya melalui puskesmas, nanti puskesmas yang melakukan rujukan ke rumah sakit, puskesmas juga melakukan pemantauan terhadap isolasi mandiri ini," katanya.

Hasil laporan Satgas Penanganan COVID-19 Garut secara keseluruhan sejak ditetapkan darurat wabah COVID-19 hingga Selasa (22/6) kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Garut sebanyak 15.403 kasus, dari kasus itu sebanyak 4.387 kasus isolasi mandiri, 567 kasus isolasi di rumah sakit, 9.791 kasus dinyatakan sembuh, dan 658 kasus meninggal dunia. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini