Innalillahi, Pasien COVID-19 Tak Bisa Dirawat hingga Meninggal karena RS Penuh

"Kondisi saudara saya sesak, susah masuk makanan, cari ruangan ke rumah sakit di perkotaan semua menyatakan sudah penuh," kata saudara pasien COVID-19 yang meninggal itu.

Ari Syahril Ramadhan
Rabu, 23 Juni 2021 | 17:32 WIB
Innalillahi, Pasien COVID-19 Tak Bisa Dirawat hingga Meninggal karena RS Penuh
ILUSTRASI-Petugas medis membawa pasien COVID-19 untuk dipindahkan ke ruang rawat inap dari selasr IGD RSUD Cengkareng, Jakarta, Rabu (23/6/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Rita Sobariah membenarkan kondisi ruangan di rumah sakit sudah hampir penuh karena adanya lonjakan kasus positif COVID-19 yang mengharuskan pasien dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Slamet Garut maupun puskesmas.

Tingkat keterisian pasien COVID-19 di rumah sakit, kata dia, sampai 90 persen yang semuanya tidak hanya diisi oleh pasien yang sudah terkonfirmasi positif COVID-19 melainkan juga oleh pasien dengan status dicurigai terjangkit COVID-19.

"Kasus positif maupun yang suspek itu juga membutuhkan ruang, karena suspek juga membutuhkan ruang, jadi memang rata-rata di angka 90 persen hampir penuh," katanya.

Ia menyampaikan penanganan pasien COVID-19 dilakukan skala prioritas, mereka yang gejala ringan diminta untuk isolasi mandiri di rumah atau tempat yang sudah disediakan pemerintah.

Baca Juga:TOK! Jokowi Tolak Lockdown dan PSBB saat Kasus COVID-19 Menggila

Sedangkan pasien yang kondisinya sedang atau berat, kata dia, harus menjalani perawatan medis secara intensif di rumah sakit dengan terlebih dahulu koordinasi dengan pihak puskesmas setempat.

"Itu jalur koordinasinya melalui puskesmas, nanti puskesmas yang melakukan rujukan ke rumah sakit, puskesmas juga melakukan pemantauan terhadap isolasi mandiri ini," katanya.

Hasil laporan Satgas Penanganan COVID-19 Garut secara keseluruhan sejak ditetapkan darurat wabah COVID-19 hingga Selasa (22/6) kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Garut sebanyak 15.403 kasus, dari kasus itu sebanyak 4.387 kasus isolasi mandiri, 567 kasus isolasi di rumah sakit, 9.791 kasus dinyatakan sembuh, dan 658 kasus meninggal dunia. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak