SuaraJabar.id - Warga Desa Sidamulya, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi digegerkan dengan penemuan seorang pria dalam kondisi babak belur yang tergeletak di kantor Desa Sidamulya, Senin (28/6/2021) malam.
Pria yang tergeletak di kantor desa itu belum diketahui identitasnya. Namun ia diduga menjadi korban pengeroyokan oleh massa dari Kampung Tegalpanjang di desa itu.
Dari foro yang beredar, pria itu menggunakan jaket kulit warna hitam dan tampak ada luka pada bagian kepala laki-laki itu.
Salah seorang warga Desa Sidamulya, Ade Sohari (41 tahun) mengatakan pria yang ditemukan di kantor desa dengan mengenakan celana jeans dan kemeja biru tersebut sebelumnya diduga dikeroyok massa.
Baca Juga:Kakek Penjaja Balon Ini Tiba-tiba Didatangi Polisi, Kisah Akhirnya Mengharukan
"Dikeroyok oleh massa di Kampung Tegalpanjang, Desa Sidamulya, sekira pukul 22.00 WIB," kata Ade.
Ade menyebut tidak ditemukan identitas pada pria tersebut, namun pria yang diprakirakan berusia 50 tahun ini mengaku bernama Iwan dari Cianjur.
"Kami mengamankan di kantor desa untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan sebelum pihak Polsek Ciemas menjemputnya," ujar Ade.
"Dari keterangan dia dituduh mencuri motor. Tapi barang buktinya tidak ada," tambah dia.
Informasi dugaan keributan di Kampung Tegalpanjang ini sebelumnya diperoleh Ade dari kepala desa. Meski mendengar pemicu dugaan pengeroyokan itu adalah persoalan sepeda motor, namun Ade mengatakan kabar tersebut masih belum jelas kebenarannya.
Baca Juga:Tragis, Warga Sukabumi Tewas Usai Rumahnya Diseruduk Mobil Elf
"Keterangannya masih simpangsiur. Ada juga yang mengatakan pemicu pengeroyokan tersebut adalah permasalahan motor yang sudah lama," ucap Ade.
"Kebetulan yang mengaku Iwan itu baru pulang dari Cianjur ke rumah istrinya di Tegalpanjang, lalu diajak menyelesaikan masalah ke kepala dusun. Namun saat di jalan dikeroyok," tambahnya.
Pada Senin malam sekira pukul 23.30 WIB, pria tersebut langsung diamankan ke Mapolsek Kepolisian Sektor Ciemas.
Kepala Kepolisian Sektor Ciemas Ajun Komisaris Polisi Iwan Kusmawan membenarkan dugaan pengeroyokan itu.
"Diduga penggelapan motor. Namun belum ada laporan, makanya pelapor akan didorong oleh pihak desa ke polsek," katanya.