Marc Klok Ngaku Tak Dihargai Persija, The Jakmania Angkat Bicara

"Ada banyak hal yang dikatakan kepada saya, Marc Klok. Yang tidak dihargai dan tidak dipenuhi," ujar Marc Klok.

Ari Syahril Ramadhan
Rabu, 07 Juli 2021 | 13:56 WIB
Marc Klok Ngaku Tak Dihargai Persija, The Jakmania Angkat Bicara
Gelandang Persib Bandung, Marc Klok. [HO/Persib.co.id]

SuaraJabar.id - The Jakmania menanggapi pemain Persib Bandung, Marc Klok yang menyatakan mantan timnya, Persija Jakarta tidak tidak menepati janji yang telah dikatakan kepadanya.

Ketua Jakmania Diky Soemarno melalui akun Instagram pribadinya @dikysoemarno mengungkapkan bahwa Marc Klok tidak menjelaskan secara rinci kewajiban apa saja yang tidak dipenuhi oleh Persija.

"Orang pada nanya tanggapan tentang klarifikasi MK. Padahal, disitu MK gak bilang, kewajiban apa aja yang gak dipenuhi sama Persija. Dia cuma ngomong Persija gak menuhin kewajiban, gak hormat, dan gak mungkin work for free. Dan selalu bilang 'im profesional', emang yg lain gak profesional? Mengenai tuntut atau tidak, itu biar urusan Persija aja. Masyarakat bola umum tau kok mana yg bener mana yang salah. Jangan panas diledekin sama orang. Daripada mikirin gituan, mending bantuin Persija biar dapat pemain bagus lagi, minimal bantu doa kek," tulis Diky di laman instagram miliknya.

Sementara itu, salah satu The Jakmania asal Halim, Mohammad Farhan, mengatakan seharusnya Marc Klok tidak berbicara persoalan pribadi dan internal Persija kepada khalayak luas.

Baca Juga:PPKM Darurat, Marc Klok Ajak Bobotoh Taat Prokes

"Seharusnya permasalahan yang dia (Klok) dan Persija alami cukup mereka berdua yang tahu, tak harus diumbar ke publik. Klok bilang dia profesional? Kita lihat Romelu Lukaku di Inter Milan bagaimana? Apakah dia koar-koar ke media terhadap permasalahan internal yang dia hadapi? Kan Inter sedang krisis keuangan, Lukaku juga sempet tak menerima gaji, tapi dia ga koar-koar ke media. Cukup agennya yang ngomong," katanya dikutip dari Ayobandung.com-jejaring Suara.com, Rabu (7/7/2021).

Permasalahan ini berawal dari Marc Klok yang membeberkan alasannya mengapa meninggalkan Macan Kemayoran dan memilih berlabuh dengan Persib dalam sebuah wawancara.

Pemain naturalisasi asal Belanda itu mengatakan, bahwa Persija tidak menghargai dirinya sebagai pemain sepak bola. Selain itu, Persija tidak menepati janji yang telah dikatakan kepada Marc Klok.

"Ada banyak hal yang dikatakan kepada saya, Marc Klok. Yang tidak dihargai dan tidak dipenuhi," ujar Marc Klok dalam wawancara tersebut.

"Jika anda bekerja, apa pun pekerjaan Anda sekarang. Anda sebagai pekerja membangun rumah, rumahnya terlihat luar biasa. Selesai, kemudian klien senang. Bos anda pun senang. Tetapi anda tidak dibayar, apa yang anda rasakan? itu menyakitkan. Jadi itu reaksi saya, berdasarkan hal ini," tambahnya.

Baca Juga:Usia Sudah 35, Tony Sucipto Belum Tertarik Jadi Pelatih


Pernyataan berbeda dari Marc Klok dan Pelatih Persib

Tidak berbicara soal Perjia ataupun masalah uang, Marc Klok mengungkapkan sejumlah alasan yang melatarbelakangi dirinya bergabung dengan Persib Bandung. Keputusan itu diambil setelah ia mendapatkan tawaran dari sejumlah klub lain, baik di Indonesia maupun luar negeri.

"Saya pikir, situasi di Persib sekarang secara tim, materi pemain, dan organisasinya memiliki peluang terbaik untuk menjadi juara. Ini adalah klub besar dengan organisasi serta pemain yang bagus dan juga suporter terbaik," ungkap Marc Klok.

Di samping itu, Marc Klok juga tak menampik adanya pengaruh dari pelatih Pangeran Biru, Robert Alberts. Seperti diketahui, Marc Klok dan Robert Alberts berhubungan erat sejak keduanya bekerja sama di PSM Makassar pada 2017 lalu.

"Saya tahu Robert sebagai pelatih Persib. Saya juga masih mau main di Indonesia. Untuk karier, saya mau ambil gelar juara di negara ini," bebernya.

Robert Alberts juga menyanggah jika Marc Klok memilih Persib hanya karena uang semata. Ia menilai pemain asal Belanda itu justru lebih tergoda dengan kualitas tim yang dimiliki Pangeran Biru.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak