Viral Emak-emak Ngamuk Usai Dibentak Satpol PP, Naza: Saya Menentang PPKM Darurat!

Emak-emak itu meminta Bupati Tasikmalaya mengevaluasi arogansi petugas dalam melakukan penertiban dan penegakkan aturan PPKM.

Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 08 Juli 2021 | 11:51 WIB
Viral Emak-emak Ngamuk Usai Dibentak Satpol PP, Naza: Saya Menentang PPKM Darurat!
Seorang pemilik kafe di Tasikmalaya menolak permintaan petugas Satpol PP untuk menutup kafenya karena melanggar aturan PPKM Darurat, Rabu (7/7/2021) malam. [HR Online]

SuaraJabar.id - Sebuah video yang berisi adu mulut antara petugas Satpol PP dan pemilik kafe di Tasikmalaya viral usai menyebar ke jejaring media sosial.

Dikabarkan, emak-emak pemilik kafe itu tak terima dibentak petugas yang tengah melaksanakan operasi penegakan aturan PPKM Darurat di Tasikmalaya, Rabu (8/6/2021) malam.

Dari informasi, perempuan yang terlibat adu mulut dengan petugas itu adalah Naza Fitri, seorang pemilik kafe atau kedai kopi di wilayah Kabupaten Tasikmalaya.

Dalam video tersebut, ia dengan berani melawan petugas Satpol PP Tasikmalaya yang tengah menegakan aturan PPKM Darurat itu.

Baca Juga:Viral Puluhan Paspampres Geruduk Mapolres Jakarta Barat, Kapolres: Cuma Salah Paham

Berdasarkan pengamatan dari video tersebut, emak-emak pemilik cafe nampak ngamuk saat sedang berdiskusi, ada salah satu petugas yang berbicara dengan nada tinggi.

“Kalau bapak teriak kita juga bisa teriak pak, semuanya berdiri kita dialog di sana,” ujarnya dalam video.

“Saya menentang aturan PPKM ini, karena tidak berprikemanusian dan tidak berkerakyatan, saya menolak untuk tutup, saya sebagai pedagang kopi, petani kopi, tukang cimol, nasi goreng, tukang seblak menolak aturan ini,” tegasnya.

Ia pun mengaku akan melawan petugas dan tidak akan menaati aturan PPKM Darurat di Tasikmalaya ini.

“Kalau mereka tidak bisa melawan, kami yang akan melawan. Kami tidak akan menutup, karena kami tidak sedang mencuri. Kami sedang berusaha untuk sesuap nasi, hidup rakyat,” teriaknya.

Baca Juga:BNI Optimistis Kinerja Perseroan akan Tetap Terjaga di Masa PPKM Darurat

Petugas Satpol PP pun hanya melihat dan mengangguk-ngangguk kepala sambil mendengarkan apa yang ibu itu sampaikan.

Berdasarkan pengamatan dari video tersebut, emak-emak pemilik kafe nampak ngamuk saat sedang berdiskusi, ada salah satu petugas yang berbicara dengan nada tinggi.

“Kalau bapak teriak kita juga bisa teriak pak, semuanya berdiri kita dialog disana,” ujar si Ibu dalam video.

“Saya menentang aturan PPKM ini, karena tidak berprikemanusian dan tidak berkerakyatan, saya menolak untuk tutup, saya sebagai pedagang kopi, petani kopi, tukang cimol, nasi goreng, tukang seblak menolak aturan ini,” tegasnya.

Ia pun mengaku akan melawan petugas dan tidak akan menaati aturan PPKM Darurat di Tasikmalaya ini.

“Kalau mereka tidak bisa melawan, kami yang akan melawan. Kami tidak akan menutup, karena kami tidak sedang mencuri. Kami sedang berusaha untuk sesuap nasi, hidup rakyat,” teriak perempuan itu.

Petugas Satpol PP pun hanya melihat dan mengangguk-ngangguk kepala sambil mendengarkan apa yang ibu itu sampaikan.

Dihubungi HR Online-jejaring Suara.com, Naza Fitri pemilik kafe Balapan Coffe Tasikmalaya mengaku kesal lantaran adanya upaya intimidasi dari salah satu petugas Satpol PP.

Ia mengatakan, awalnya selepas magrib, beberapa pelanggan berdatangan dan memesan kopi. Tak lama kemudian berdatangan rombongan petugas Satpol PP dan memberikan imbauan kafe harus tutup.

“Kita sempat duduk bersama dan berdialog, ketika kita sedang menyampaikan argumen, tiba tiba ada salah satu dari petugas memotong pembicaraan dengan nada tinggi, dari sana saya jadi terpancing untuk bernada tinggi juga,” ucapnya.

Minta Kaji Ulang Aturan PPKM Darurat di Tasikmalaya
Dengan adanya kejadian tersebut, pihaknya meminta Bupati Tasikmalaya mengevaluasi arogansi petugas dalam melakukan penertiban.

“Sehingga masyarakat tidak merasa terintimidasi seperti yang saya rasakanan,” ungkap Naza.

Selain itu, pihaknya meminta Pemkab untuk mengkaji kembali aturan jam operasional buka usaha.

“Supaya ada keadilan bagi pelaku usaha yang mulai bukanya malam hari seperti Kedai Kopi, Nasi Goreng dan lainnya,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini