Viral Keluarga Jenazah COVID-19 Ngaku "Dipalak" di TPU Cikadut, Polisi: Bukan Pungli

Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya memberi rekomendasi agar relawan do TPU Cikadut ditambah.

Ari Syahril Ramadhan
Senin, 12 Juli 2021 | 13:48 WIB
Viral Keluarga Jenazah COVID-19 Ngaku "Dipalak" di TPU Cikadut, Polisi: Bukan Pungli
Sejumlah petugas memikul jenazah yang dimakamkan dengan protokol COVID-19 di TPU Cikadut, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (14/6/2021). [ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi]

"Dengan adanya ini kita tempatkan personel dari TNI maupun Polri bahkan dari Distaru juga menempatkan di pemakaman Cikadut mengawasi jangan sampai terjadi pungli," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, Warga Bandung dihebohkan dengan kabar adanya oknum petugas pemakaman di TPU Cikadut Bandung yang diduga menarik pungutan liar atau pungli pada keluarga jenazah pasien COVID-19 yang dimakamkan di sana.

Isu pungli di TPU Cikadut memang bukan hal baru. Sebelumnya juga sempat ada temuan serupa di sana. Namun kala itu penyebabnya diduga karena petugas pemakaman di sana belum mendapatkan insentif dari Pemerintah Kota Bandung.

Namun isu pungli kali ini berbeda dengan pungli yang pernah terjadi sebelumnya. Sebuah keluarga mengaku dimintai sejumlah uang dengan alasan jenazah pasien COVID-19 non-Muslim tidak ditanggung biaya pemakamannya oleh pemerintah.

Baca Juga:Viral Pemakaman Protokol Covid-19, Publik Menangis Lihat Peti Jenazah Seukuran Tubuh Bayi

keluarga Yunita Tambunan mengaku, diminta sejumlah uang ketika akan memakamkan jenazah ayahnya, Binsar Tambunan, yang meninggal dunia akibat terpapar COVID-19.

Kejadian itu terjadi pada Selasa, 6 Juli 2021 sekitar pukul 20.00 WIB. Saat itu, Yunita dan keluarga didatangi petugas bernama Rendi, yang mengaku sebagai koordinator C TPU Cikadut.

Kontributor : Cesar Yudistira

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini