Heboh Penumpukan Jenazah di RSHS Bandung, Begini Kondisinya Sekarang

"Peningkatan jumlah jenazah di kamar jenazah memang terlihat sangat signifikan pada bulan Juni dan Juli," kata Plt Dirut RSHS Bandung.

Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 15 Juli 2021 | 15:40 WIB
Heboh Penumpukan Jenazah di RSHS Bandung, Begini Kondisinya Sekarang
ILUSTRASI-Tim Relawan Disinfektan dan Pemulasaraan Jenazah COVID-19 Lembang, Kabupaten Bandung Barat tengah memproses jenazah pasien yang meninggal saat melakukan isolasi mandiri. [Istimewa]

SuaraJabar.id - Warga Kota Bandung dihebohkan dengan kabar terjadinya penumpukan jenazah di kamar jenazah Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung pada 12-13 Juli lalu.

Kabar mengenai terjadinya penumpukan jenazah di RSHS Bandung ini beredar melalui grup-grup percakapan WhatsApp warga.

Menanggapi informasi ini, Plt Direktur Utama RSHS Irayanti angkat bicara. Ia menyatakan, RSHS merupakan RS rujukan COVID-19 untuk pasien dengan kondisi berat dan kritis.

"Terkait informasi yang beredar mengenai kepadatan di kamar jenazah RSHS pada 12-13 Juli 2021, kami menyampaikan bahwa RSHS merupakan rumah sakit rujukan Covid-19 tertinggi di Jawa Barat untuk pasien dengan kondisi berat dan kritis," ujar Plt Direktur Utama RSHS Irayanti melalui keterangan pers, Kamis, 15 Juli 2021.

Baca Juga:Warga Gondanglegi Malang Serukan Tidak Upload Berita Covid-19, Begini Alasannya

Ia menuturkan, kendala yang dihadapi saat ini adalah banyak pasien yang datang ke rumah sakit dengan kondisi penurunan kadar oksigen yang berat dan tanpa rujukan. Sedangkan RSHS memiliki sistem rujukan yang terintegrasi.

"Harapannya pasien datang ke RSHS dapat diketahui terlebih dahulu kondisinya sehingga persiapan ruangan ataupun support yang lain dapat disiapkan," katanya.

Irayanti mengatakan, terjadinya peningkatan kunjungan di instalasi gawat darurat (IGD) dan kondisi pasien dalam keadaan berat dan kritis memiliki kecenderungan perburukan yang cepat sehingga bisa berujung pada kematian. Selain itu, tingkat kematian di RSHS meningkat.

"Hal ini yang menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah jenazah di kamar jenazah RSHS, apalagi jika meninggalnya dalam waktu yang berdekatan, ditambah protokol tatalaksana jenazah COVID-19 yang lebih panjang sehingga membutuhkan waktu yang cukup panjang," katanya.

Ia mengatakan kondisi tersebut yang menyebabkan antrean pelayanan lebih panjang pada 12-13 Juli 2021. Namun saat ini sudah dapat tertangani oleh pihak rumah sakit.

Baca Juga:Satgas Covid-19 Prediksi Hasil PPKM Darurat Baru Terlihat 3 Pekan ke Depan

"Peningkatan jumlah jenazah di kamar jenazah memang terlihat sangat signifikan pada bulan Juni dan Juli," katanya.

Pihaknya berupaya melakukan antisipasi agar tidak terjadi hal serupa yaitu dengan menyiapkan skenario sehingga pelayanan di kamar jenazah tetap lancar.

Selain itu, pihaknya juga sudah menambah jumlah tenaga medis di bagian pemulasaran jenazah untuk mengantisipasi kejadian ini terulang kembali.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini