Tetapi jika ikhtiarnya belum berhasil, maka setidaknya ia akan mendapat pahala dari Allah. Jika ia sabar, maka ia akan mendapatkan pahala yang berlipat.
2. Doa
Untuk memperlancar atau mempermudah upaya lahiriah kita mencapai keberhasilan dalam menangani kasus virus Corona, kita juga harus juga melakukan ikhtiar batiniah, yakni berdoa kepada Allah. Allah subhanahu wata’ala berfirman dalam Surat Al Mu’min, ayat 60 sebagai berikut:
Artinya: “Berdoalah kepada-Ku, Aku akan mengabulkannnya.”
Baca Juga:Peneliti Ungkap Bagaimana Virus Corona Covid-19 Masuk dan Merusak Paru-paru
Allah akan menjawab atau memberikan ijabah terhadap apa yang menjadi permohonan kita dalam menangani virus Corona jika kita berdoa kepada-Nya.

Gus Mus, sebagaimana dikutip dari NU Online, memberikan amalan doa menghadapi virus Corona antara lain sebagai berikut:
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah yang bersama nama-Nya tidak ada sesuatu yang berbahaya baik di bumi maupun di langit. Dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Mengetahui.”
Doa tersebut suapaya dibaca sehabis Subuh dan Maghrib dan juga ketika hendak keluar rumah. Selain itu KH A Mustofa Bisri (Gus Mus) memberikan amalan dengan mewiridkan asma Allah yã Salãm, yã Hafiizh, dan yã Mãni'u yã Dhãrru, yang masing-masing dibaca minimal 20 kali setiap sehabis salat.
Hikmah berdoa kepada Allah subhanahu wata’ala dalam kaitannya dengan ikhtiar adalah bahwa ikhtiar batin ini akan mendekatkan kita kepada-Nya, dan oleh karena itu akan memperlancar tercapainya apa yang kita ikhtiarkan dan mohonkan.
Hikmah lain adalah bahwa dengan berdoa, kita akan terhindar dari klaim bahwa keberhasilan kita semata-mata karena ikhtiar kita sendiri tanpa campur tangan dari Allah.
Baca Juga:Mendagri Ingatkan Kepala Daerah Hasil Pilkada 2020 Segera Pelajari Masalah Pandemi Covid
Tentu ini akan mejadi kesombongan yang luar biasa. Na’udzu billahi min dzalik.
3. Tawakal
Selain melakukan ikhtiar dan doa kepada Allah dalam upaya kita melepaskan diri dari ancaman virus Corona, ada satu hal lagi yang tidak boleh kita tinggalkan, yakni tawakal.
Dalam surat Ali Imran, ayat 159, Allah berfirman:
Artinya: “Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertwakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang brtawakal pada-Nya.”
Menurut Imam Hanbali tawakal merupakan perbuatan hati. Artinya, tawakal bukan sesuatu yang diucapkan oleh lisan semata, bukan pula sesuatu yang dilakukan oleh anggota tubuh.
Tetapi sekali lagi, tawakal merupakan perbuatan hati sehingga tidak bisa diwujudkan dalam bentuk fisik, seperti berdiam diri tanpa melakukan suatu ikhtiar lahiriah. Artinya tawakal tidak meniadakan ikhtiar.