SuaraJabar.id - Menjamurnya bisnis perlengkapan outdoor tak menghalangi langkah Muhammad Risman Sobari untuk mencoba peruntungan di sana.
Pria berusia 23 tahun asal Desa Cihanjuang, Kecamatan Cihanjuang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) itu punya hobi naik gunung dan tergabung dalam komunitas pecinta alam semasa di sekolahnya.
Berangkat dari hobi itu, Risman kemudian mulai meliriknya sebagai peluang usaha ditahun 2015. Dengan modal sekitar Rp 1 juta, ia bersama sodaranya memproduksi hammock. Ia memberi nama produknya Monte Equipment.
"Pembeli pertama ketika awal merintis adalah komunitas yang memang sudah ada ruangnya," ujar Risman kepada Suara.com, Senin (2/8/2021).
Baca Juga:Kondisi Pandemi Covid-19 Belum Aman, Epidemiolog Usul PPKM Diperpanjang Lagi
Jalan terang untuk meraih kesuksesan pun mulai terlihat dengan bisnis yang ia sukai. Ketika awal merintis, pria lulusan salah satu sekolah kejuruan di Kota Cimahi mendapat omzet sekitar Rp 30 juta setiap bulannya.
Pemasarannya lewat berbagai platform media sosial yang kemudian berkembang melalui development web. Bisnis peralatan outdoor pun mulai merambah pasar mancanegara tahun 2016.
"Pembeli pertama dari mancanegara itu dari Hongkong," ucap Risman.
Setahun kemudian, Monte Equipment mulai mengembangkan produknya. Bukan hanya hammock, ia pun memproduksi berbagai jenis tas, celana, kemeja hingga jaket.
Pasar ekspor ke berbagai negara pun kian terbuka. Produk Risman sampai ke pecinta peralatan outdoor seperti di Malaysia, Singapura, Amerika hingga berbagai negara di Eropa.
Baca Juga:Tetap Produktif Bikin Marcell Siahaan Tetap Waras di Tengah Pandemi
"Tahun 2019 akhir sudah bisa ekspor produk tas. Tahun 2020 kita sudah ekspor ke semua negara melalui website," ujar Risman.
Keuntungan besar pun mulai didapat Risman dari bisnis peralatan outdoor-nya. Tahun ketiga usahanya berjalan, ia mendapat omzet sekitar Rp 200-300 juta setiap bulannya.
Tahun 2020, pandemi Covid-19 pun mewabah. Awalnya Risman khawatir bisnisnya akan terdampak melihat banyak bisnis lain yang mengalami pelambatan selama pandemi.
Namun dengan keyakinan dan modal jejaring yang cukup kuat, bisnis perlengkapan outdoor Monte Equipment miliknya justru meningkat hingga 40 persen.
Kondisi itupun bedampak terhadap omzetnya yang naik mencapai Rp 350-400 juta setiap bulannya.
"Di masa pandemi penjualan semakin naik karena terselamatkan dengan penjualan digital dan ekspor dengan kenaikan 30-40 persen," ujar Risman.
Ke depan, lanjut dia, Monte Equipment akan mengembangkan cabang offline. Sementara ini cabang offline resminya hanya ada di Jalan Cihanjuang, Kabupaten Bandung Barat, meksipun produknya sudah merambah wilayah Indoensia.
"Reeseler-nya banyak di Indonesia," tukas Risman.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki