Bisa 20 Centimeter per Tahun, Penurunan Tanah Jadi Ancaman bagi Warga Cimahi

Eksploitasi air tanah di Kota Cimahi juga berpeluang menyebabkan krisis air tanah.

Ari Syahril Ramadhan
Jum'at, 06 Agustus 2021 | 18:16 WIB
Bisa 20 Centimeter per Tahun, Penurunan Tanah Jadi Ancaman bagi Warga Cimahi
Penampakan Kota Cimahi Dilihat Dari Foto Udara [Humas Pemkot Cimahi]

"Tapi menariknya upaya monitoring seperti benar engga turunnya berapa centimeter itu belum ada sampai sekarang. Analoginya kan medical checkup dulu, baru diagnosa, dan harus bagaimana, sampai sekarang tidak ada," tukas Heri.

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Cimahi M Nur Kuswandana menyebut eksploitasi air tanah memang bakal berdampak pada terjadinya penurunan tanah atau land subsidence.

"Cuma land subsidence di Cimahi sepertinya tidak terlalu berpengaruh. Hanya memang dampaknya itu lebih pada terjadinya kekeringan," kata Nur.

Nur mengakui jika eksploitasi air dalam di Cimahi banyak dilakukan oleh sektor industri ketimbang rumah tangga. "Kalau saya lihat eksploitasi air dalam di Cimahi itu oleh industri. Nah ini dampaknya kekeringan. Meskipun kami sebenarnya yang kami lakukan itu untuk kebutuhan penduduk, bukan untuk industri," ujar Nur.

Baca Juga:Plt Wali Kota Cimahi Donasikan Seluruh Gaji dan Tunjangannya untuk Penanganan Covid-19

Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada BPBD Kota Cimahi, Rezza Rivalsyah Harahap mengimbau masyarakat yang berada di wilayah ancaman penurunan tanah untuk tetap waspada.

"Mitigasinya untuk masyarakat selalu tetap waspada karena kodinsya dari kejadian yang terjadi gak merusak skala besar. Kalau kerusakan misalnya kusen jadi tersendat, lantai belah tapi belum ke titik membayahakan warga," katanya.

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak