Rumah Dibakar Anaknya Sendiri, Nenek Ini Terpaksa Tinggal Satu Atap dengan Kandang Domba

Untuk makan sehari-hari, nenek di Cianjur ini terkadang harus membuat bubur agar beras yang ia dapatkan bisa dihemat untuk esok hari.

Ari Syahril Ramadhan
Rabu, 11 Agustus 2021 | 14:35 WIB
Rumah Dibakar Anaknya Sendiri, Nenek Ini Terpaksa Tinggal Satu Atap dengan Kandang Domba
Seorang nenek di Kabupaten Cianjur terpaksa tinggal satu atap dengan kandang domba. [Cianjurtoday.com]

SuaraJabar.id - Kokom, seorang nenek berusia 70 tahun ini terpaksa tinggal di sebuah gubuk yang kondisinya satu atap dengan kandang domba.

Nenek yang merupakan warga Kampung Babakan Cikorobokan RT 02/RW 05, Desa Cikidangbayang, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur itu terpaksa tinggal di gubuk tak layak huni akibat rumahnya dibakar oleh anaknya sendiri beberapa tahun yang lalu.

Anak Kokom yang melakukan aksi itu sendiri diketahui merupakan orang dengan gangguan jiwa atau ODGJ.

Kokom bekerja sebagai buruh tani dengan penghasilan Rp 40 ribu per hari. Uang sejumlah itu ia gunakan untuk memenuhi kebuhtuhan hidupnya bersama kedua anaknya.

Baca Juga:Heboh Dugaan Pemalsuan Beras BPNT di Bandung Barat, PSM Ungkap Fakta Mengejutkan

Untuk makan sehari-hari terkadang ia harus membuat bubur agar beras yang ia dapatkan bisa dihemat untuk esok hari.

Kokom mengatakan, ia tak punya pilihan sehingga bersama anaknya harus tinggal di saung tersebut bersama kandang domba.

“Saya sudah dua tahun 7 bulan tinggal di sini, itu setelah rumah saya dua kali dibakar oleh anak saya sendiri,” ujarnya dikutip dari Cianjurtoday.com-jejaring Suara.com baru-baru ini.

Anak kokom kini sudah berangsur membaik, tetapi belum bisa melakukan apapun meski ia sudah tak mengamuk lagi.

“Dulu sempat dibawa ke Bandung dan diberi obat, kini sudah dua bulan tak minum obat lagi,” ujarnya.

Baca Juga:Alasan Nenek 52 Tahun Bawa Kabur Bocah Untuk Jaminan Hutang

Kokom mengungkapkan, sempat mendapatkan bantuan BPNT sebanyak tiga kali namun saat ini tak lagi didapatnya.

“Insyaallah selalu bersyukur badan masih kuat untuk menjadi buruh tani dan mencari rumput untuk domba titipan yang berada di saung. Saya hanya berdoa semoga sehat saja pak, supaya bisa terus merawat anak saya,” ungkapnya.

Kokom berharap dapat memeriksakan kondisi anaknya saat ini namun terkendala biaya.

“Sekarang sudah berani meninggalkan rumah agak lama karena anak saya terlihat sudah membaik,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini