Sampai Keluarkan Jurus Rayuan, Begini Tangtangan Petugas dalam Vaksinasi ODGJ

Jika emosinya sedang tak baik, kata Tuti seorang pendamping ODGJ, dampingannya biasanya melampiaskannya dengan memotong benda-benda yang ada.

Ari Syahril Ramadhan
Senin, 16 Agustus 2021 | 11:17 WIB
Sampai Keluarkan Jurus Rayuan, Begini Tangtangan Petugas dalam Vaksinasi ODGJ
Proses vaksinasi COVID-19 untuk ODGJ di Kota CImahi, Senin (16/8/2021). [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]

SuaraJabar.id - Euis Sobariah (40) nampak gelisah. Sorotam matanya terus mengarah tajam ke arah lengan kirinya yang hendak disuntik vaksin COVID-19. Tangannya ia kepalkan seolah takut jarum suntik.

Di sampingnya, ada sosok bernama Tuti Hasanah yang setia memeluk Euis agar pasien Orang Dengan Gangguannya Jiwa (ODGJ) itu tetap tenang selama menjalani vaksin COVID-19 dosis pertama. Tuti merupakan relawan pendamping pasien ODGJ tersebut.

Petugas kesehatan lainnya pun terus merayu pasien asal Kelurahan Utama, Kecamatan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi itu agar mau divaksin.

Tanpa disadari Euis, dosis vaksin pun masuk ke dalam tubuhnya.

Baca Juga:Cetak Kartu Vaksin Covid-19 Dapat Timbulkan Penyalahgunaan hingga Kebocoran Data

Penuh perjuangan untuk membawa Euis ke tempat vaksinasi di Puskesmas Cimahi Selatan, Jalan Raya Baros, Kota Cimahi pada Senin (16/8/2021).

Tuti Hasanah harus mengeluarkan jurus jitu untuk merayu pasien yang selama ini lebih banyak diam di rumah.

"Iya lumayan butuh berpikir keras untuk bawa pasien ke sini. Saya rayu, anak cantik ayo main. Untung mau," ujar Tuti kepada Suara.com di Puskesmas Cimahi Selatan.

Euis pun akhirnya mau dibawa ke Puskesmas Cimahi Selatan untuk divaksin COVID-19. Proses screening pun dilakukan lebih ekstra dari biasanya. Pendamping pun dengan setia di samping Euis.

Pasien mengalami disabilitas mental sejak kecil sehingga selama ini memang lebih banyak di rumah.

Baca Juga:Warga di Gemuh Kendal Gelar Lomba Agustusan: Syarat Utama Sertifikat Vaksinasi Covid-19!

Jika emosinya sedang tak baik, kata Tuti, Euis biasanya melampiaskannua dengan memotong benda-benda yang ada.

"Pasien ini kalau sudah marah, suka guntingin barang apa aja di rumah," ucap Tuti.

Lain lagi dengan Resti Nurdiyanti (28), penyandang disabilitas intelektual asal Kelurahan Utama, Kecamatan Cimahi Selatan.
Ia sudah terlihat resah ketika menjalani proses screening dan terus memeluk sodaranya.

Ia menangis, sebab tak biasa dengan suasana keramaian. Penyuntikan vaksin jenis Sinoparhm untuk Resti pun terpaksa ditunda sebab kondisinya tak memungkinkan.

Sekretaris Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DinsosP2KBP3A) Kota Cimahi, Fitriani Manan mengatakan, para penyandang disabilitas di Kota Cimahi secara serentak mulai disuntikan vaksin COVID-19.

"Hari ini totalnya ada sekitar 693 orang yang disasar vaksin COVID-19," terang Fitriani.

Namun melihat kondisi pelaksanaan hari ini, nampaknya proses vaksinasi khusus para penyandang disabilitas ini akan dilakukan secara bertahap.

"Waktunya ternyata kan lebih lama juga. Petugas harus bersabar sebab kondisinya kan memang berbeda. Mereka ini masuk kategori rentan," jelasnya.

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini