Punya Dua Sultan, Pangeran Kuda Putih Minta Keraton Kasepuhan Cirebon Ditutup Sementara

Raden H Rahardjo Djali mengatakan mengambil alih kebijakan-kebijakan yang ada di Keraton Kasepuhan Cirebon dan akan melakukan perbaikan-perbaikan seluruh aset.

Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 19 Agustus 2021 | 16:48 WIB
Punya Dua Sultan, Pangeran Kuda Putih Minta Keraton Kasepuhan Cirebon Ditutup Sementara
Pengukuhan Raden H. Rahardjo Djali menjadi Sultan Sepuh Keraton Kasepuhan Cirebon, Rabu (18/8/2021). [Istimewa]

Sementara itu, Pangeran Kuda Putih dari Keluarga Santana Kesultanan Cirebon, menolak dengan adanya penobatan Raden Rahardjo Djali menjadi Sultan Sepuh Kasepuhan Cirebon.

Menurutnya, hal itu dilakukan terlalu cepat, karena saat ini pihaknya sedang melakukan audit keturunan trah Sunan Gunung Jati, untuk menentukan Sultan Kasepuhan.

"Kami menolak akan status Sultan Aloeda II yang diakui oleh Rahardjo Djali. Karena, seharusnya Jumenengan itu dilakukan di Bangsal Prabayaksa yang berada di dalam Keraton Kasepuhan," katanya.

Terlebih lagi, lanjut Pangeran Kuda Putih, saat ini Keluarga Sentana Kesultanan Cirebon tengah melakukan audit Dzuriah Sunan Gunung Jati, dengan meminta bantuan Pemerintah Kota Cirebon untuk melakukan mediasi.

Baca Juga:Tengku Mahratu: Penjahit Merah Putih, Sumbang Perhiasannya buat Kemerdekaan RI

"Harusnya Keraton tutup dulu untuk sementara waktu, karena kami sedang malakukan audit keturunan trah Sunan Gunung Jati, untuk kedepannya menentukan siapa yang akan menjadi Sultan Kasepuhan Cirebon," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak