Inspiratif, Pria 69 Tahun Ini Ungkap Alasan Kembali ke Kampus ITB untuk Kuliah Lagi

Rudy Setyopurnomo tercatat sebagai mahasiswa tertua di Institut Teknologi Bandung atau ITB.

Ari Syahril Ramadhan
Jum'at, 20 Agustus 2021 | 11:27 WIB
Inspiratif, Pria 69 Tahun Ini Ungkap Alasan Kembali ke Kampus ITB untuk Kuliah Lagi
Rudy Setyopurnomo, mahasiswa doktoral di Program Studi Sains Management, Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (ITB). [ITB.ac.id]

"Kemudian diperbaiki metodenya sampai mendapat untung Rp 500 juta sehari. Ada juga perusahaan penerbangan merugi Rp 1,8 miliar, setelah diperbaiki jadi untung Rp 400 juta," ungkapnya.

Jadi, lanjut dia, bukan titel atau gelar yang menjadi alasannya kembali duduk di bangku kuliah. Ia ingin membagi ilmu dan temuan ilmiahnya hingga menyempurnakannya dengan cara masuk ke program doktor agar diajarkan validasi dan riset yang baik.

"Jadi itu adalah alasan saya masuk program doktor agar bisa mengilmiahkan ilmu menejemen terapan tersebut dan bisa dipercaya semua orang bahkan seluruh dunia bisa memakainya. Nantinya ekonomi indonesia juga bisa naik," sebut Rudy.

Dia meyakini bila melanjutkan pendidikan doktor, ilmu terapan manajemen yang dia miliki bisa menjadi ilmiah dan mampu dipraktikkan untuk semua orang.

Baca Juga:Demi Vaksin, Mahasiswa Papua Ini Rela Tempuh Perjalanan Puluhan Kilometer Ke Gunungkidul

Untuk itu, topik riset yang ia ajukan sebagai proposal ialah “Essentials of Strategy Execution System to Manage Business Risks and Operation Profitability: Operation Management by EBITDA Daily Control to minimize operational risks and maximize operation profitability’.”

Perlu dicatat, pemilik nama lengkap Ir. Rudy Setyopurnomo MM; MPA; MSM itu merupakan lulusan ITB tahun 1976. Ia lulus dan meraih gelar Insinyur di bidang teknik mesin. Pada 1990, melanjutkan ke Universitas Indonesia mengambil Master of Management.

Tahun 1991 melanjutkan studi lagi ke Harvard University mengambil Master of Public Administration, tahun 1992 sekolah kembali ke Massachusetts Institute of Technology (MIT) mengambil Master of Science in Management, lalu pada 1994, melanjutkan Post Graduate-sandwich program, di Stanford University.

Kini ia menjadi Founder, CEO PT Equiti Manajemen Teknologi dan Founder, Direktur Fountain Bali Hydro System Corp. Ltd. Hongkong. Ia juga pernah bekerja di berbagai perusahaan seperti Susi Air hingga Garuda Indonesia.

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

Baca Juga:Mahasiswa UB Ciptakan Alat Pemantau Kualitas Air Berbasis Mikrokontroler

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak