SuaraJabar.id - Warga Kota Cimahi yang sudah mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 mencapai 261.349 orang atau 57,64 persen. Dosis kedua 163.405 orang 36,04 persen dan dosis ketiga 1.107 orang atau 0,24 persen.
Pemkot Cimahi menargtekan cakupan vaksinasi Covid-19 menyentuh angka 70 perse hingga Desember mendatang. Hal itu dilakukan agar herd immunity tercapai pada akhir Desember 2021 mendatang.
Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Cimahi, Ngatiyana mengatakan, pihaknya terus berupaya memaksimalkan upaya vaksinasi Covid-19 di beberapa titik termasuk vaksinasi bagi kalangan pelajar.
"Setiap hari kita melakukannya serbuan vaksinasi Covid-19, artinya setiap hari jumlah masyarakat yang tervaksin meningkat setiap hari ya mudah-mudahan sampai Desember 2021 tercapai 70 persen," kata Ngatiyana, Minggu (29/8/2021).
Baca Juga:Peringatan! Waspada Kerentanan Data di Layanan Cloud
Ia menambahkan, sejauh ini kasus Covid-19 di Kota Cimahi terus melandai. Bahkan ruang isolasi di wilayahnya sudah tidak terisi oleh pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
"BOR kita saat ini 18,08 persen, artinya rumah sakit kita hampir kosong dari pasien Covid-19," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi, Haryono mengatakan, tingginya animo masyarakat Kota Cimahi termasuk anak sekolah usia 12-17 tahun yang sudah divaksin Covid-19 membuat pihaknya meyakinkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sekolah bakal segera digelar dalam waktu dekat.
"Kemungkinan kita paling cepat pekan kedua September baru PTM," ucap Harjono.
Pihaknya sudah mempersiapkan PTM sejak beberapa bulan lalu. Dari mulai persiapan sarana dan prasarana teknis sesuai protokol kesehatan hingga menggelar simulasi yang melibatkan siswa langsung.
Baca Juga:Jelang MotoGP Inggris, Francesco Bagnaia: Kondisi Kami Sempurna, Siap Tempur!
Namun harus ditunda lantaran ketika itu kasus Covid-19 membludak. Penundaan itu bisa saja membuat sarana dan prasarana sudah rusak dan sebagainya.
"Kita harus cek kembali sekolah, disemport lagi. Tanda yang dibuat mungkin harus diperbaiki karena sudah lama," katanya.
Dirinya mengaku, dengan berbagai persiapan yang sudah dilakukan, paling cepat sekolah tatap muka di Kota Cimahi digelar pekan kedua September yang disebut dengan masa transisi dari pembelajaran daring ke tatap muka.
Untuk masa transisi ini, jam pembelajarannya dan kapasitasnya pun akan dibatasi. Siswa tidak akan belajar di sekolah selama seminggu penuh, melainkan secara bergiliran. Harjono mencontohkan, hari Senin hanya kelas VII SMP yang masuk.
"Besoknya off. Giliran kelas VIII. Jadi paling dalam seminggu itu satu jelas cuma sehari sekolahnya.Yang masuk 30 persen. Nanti kita evaluasi. Bisa saja bulan kedua ditambah. Kita melihat kondisi pada masa transisi bulan pertama," katanya.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki