SuaraJabar.id - Amalia Mustika dikabarkan berencana untuk menggelar pernikahan sebelum ditemukan tewas dalam kondisi bersimbah darah bagasi Toyota Alphard yang terparkir di halaman rumahnya di Subang, Jawa Barat beberapa waktu lalu.
Amel dan ibu kandungnya, Titi Suhartini diduga kuat menjadi korban pembunuhan. keduanya ditemukan tewas dalam kondisi bersimbah darah di dalam bagasi Alphard pada 18 Agustus 2021 lalu.
Kakak kandung Titi Suhartini, Lilis Sulastri yang merupakan bibi Amel mengungkapkan, keponakannya itu sempat berkomunikasi dengan dirinya sebelum ditemukan meninggal.
Lilis mengatakan, pesan terakhir Amalia atau Amel kepadanya berisikan pertanyaan mengenai biaya nikah.
Baca Juga:Anak Bunuh Ayah dan Abang Kandung di Medan: Suguhi Kopi Beracun hingga...
Menurut penuturan Lilis, saat itu Amel dan kekasihnya sedang menabung uang untuk menggelar acara pernikahan. Namun sayang, rencana tersebut selamanya tak akan pernah terwujud.
“Iya sebelumnya Amalia cerita sama saya, nanya kalau biaya pernikahan itu berapa, ya saya jawab aja sekitar Rp100 juta,” ujar Lilis, dikutip dari Hops.id-jejaring Suara.com, Selasa (31/8/2021).
Menurut Lilis, sebelum meninggal, Amalia memiliki seorang pacar asal Cimahi, Jawa Barat, yang satu kampus bersama keponakannya tersebut.
Lilis juga memastikan, hubungan keponakan dengan pria yang telah dipacarinya selama empat tahun itu mulai memasuki tahap serius, yakni pernikahan. Bahkan, keluarga keduanya sudah saling bertemu.
“Pacarnya tuh baik banget, udah pada kenal sama semua. Keluarganya juga sering ke sini. Hubungannya jalan sekitar empat tahun lebih lah sama Amalia itu,” tuturnya.
Baca Juga:Pembunuh Amel dan Ibunya Disebut Orang Dekat, Yosef Mengaku Tertekan
Demi kebaikan, sang pacar Amalia tersebut sempat meminta izin kepada keluarganya untuk menghapus postingan media sosial terakhir dari Amalia.
“Pacarnya juga bilang katanya demi kebaikan biar ga terlalu tersebar jadi dihapus sama pacarnya Amalia itu,” terangnya.
Menurut pengakuan tetangga dekatnya, Cucu, Amel merupakan pribadi yang baik, santun dan tak banyak bicara. Itulah mengapa, kepergiannya terasa sangat menyesakkan.
“Sosok keluarganya baik banget, malah sering jajan di warung saya, saya kaget denger kabar mereka meninggal dunia kayak gitu. Terutama Amel ya, dia tuh pendiem banget orangnya, kalau kata orang Sunda mah ‘gerenyeh’, gitu,” kisahnya.
Hal senada juga turut disampaikan sahabat dekat Amel, Siti yang menjadi saksi betapa baiknya Amel saat masih hidup di dunia.
“Sosok Amalia jelas baik, enggak pernah jahat sama orang, enggak pernah marah, pendiam lah orangnya juga. Saya bersama rekan-rekan yang lain sangat merasa kehilangan sosok dari Amalia tentunya, semoga Amalia bersama ibunya diterima di sisi Allah SWT,” kata Siti.