Ada Ruangan Misterius di Terowongan Peninggalan Belanda yang Ditemukan di Bogor

Ruangan yang mirip bungker yang berada di dalam terowongan kuno era Belanda itu memiliki panjang sekitar 8,5 meter dengan lebar 2 meter dN tinggi 1,5 meter.

Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 02 September 2021 | 14:17 WIB
Ada Ruangan Misterius di Terowongan Peninggalan Belanda yang Ditemukan di Bogor
Pemerintah Kota Bogor saat meninjau lokasi penemuan terowongan kuno era Belanda. [Ayobandung.com/Dok. Pemkot Bogor]

SuaraJabar.id - Pemerintah Kota Bogor terus berupaya mengungkap misteri penemuan sebuah terowongan yang diduga dibuat oleh Belanda di tahun 1800-an yang terletak di di Jalan Nyi Raja Permas, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.

Kekinian, petugas menemukan sebuah ruangan yang mirip bungker di dalam terowongan itu.

Ruangan mirip bungker itu ditemukan saat petugas melakukan penggalian dan pemeriksaan terowongan.

Kepala Seksi Pemeliharaan Rutin Jalan Dinas PUPR Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor Dian Setiawan mengatakan, menurut pengakuan para petugas, ruangan yang mirip bungker yang berada di dalam terowongan kuno era Belanda itu memiliki panjang sekitar 8,5 meter dengan lebar 2 meter dan tinggi 1,5 meter.

Baca Juga:Dear Warga Jabodetabek, Besok Uji Coba Ganjil Genap di Puncak Bogor

"Petugas di lapangan menemukan sebuah ruangan seperti bungker di dalam terowongan itu. Tapi kami belum bisa pastikan apakah ruang itu berfungsi sebagai bungker atau seperti apa. Tapi sekilas memang terlihat seperti bungker," katanya, Kamis (2/9/2021).

Demi mempercepat proses penggalian, pihaknya menerjunkan sebanyak 16 petugas untuk mengeruk sedimentasi dan menelusuri terowongan tersebut.

"Saat ini progresnya kami masih terus masuk ke dalam terowongan dengan mengeruk sampah, mengukur dan mencari jalan untuk menarik sampah yang menumpuk dari bagian terowongan," ujarnya.

Lantaran terowongan kuno era Belanda tersebut memiliki kontruksi yang cukup panjang, pihaknya mengaku mulai kehabisan oksigen dan kesulitan bernafas.

Untuk itu pihaknya akan membuat bak kontrol saluran udara di area Dipo PT KAI, tepatnya di atas temuan bunker.

Baca Juga:Ade Yasin Sebut 50 Persen Nakes di Bogor Belum Terima Booster Vaksin

"Jadi bak kontrol ini selain untuk saluran udara juga untuk jalur membuang sampah agar lebih cepat. Sore ini rencananya kami akan berkoordinasi dengan PT KAI," tutupnya.

Terowongan kuno peninggalan era Belanda jelas mengagetkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Situs ini jadi langsung pusat perhatian saat ditemukan, alih-alih melakukan pembangunan Alun-alun Kota Bogor.

Penemuan terowongan kuno yang diduga buatan Belanda tersebut pertama kali ditemukan pada Jumat 27 Agustus 2021 petang, oleh pekerja yang sedang melakukan pembangunan alun-alun Kota Bogor.

Mulanya, para pekerja hendak melakukan normalisasi saluran air untuk kepentingan pembangunan alun-alun Kota Bogor. Namun mereka dikagetkan dengan temuan terowongan kuno peninggalan Belanda di kedalaman 4 hingga 5 meter di atas Jalan Nyi Raja Permas, Kelurahan Pabaton, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.

Mendapatkan laporan tersebut, Pemkot Bogor langsung turun ke lapangan sekaligus melakukan kajian untuk memastikan apakah benar terowongan kuno tersebut merupakan peninggalan Belanda.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto memastikan jika terowongan kuno tersebut merupakan peninggalan Belanda. Pernyataan tersebut dikuatkan dari peta pembangunan saluran air Kota Bogor, di mana terowongan kuno tersebut tidak masuk dalam pembangunan drainase di Kota Bogor. Melainkan sudah ada sejak zaman Belanda.

"Kami sudah cek peta saluran bawah tanah di dinas terkait. Bisa dipastikan jika terowongan kuno ini sudah ada sejak zaman Belanda. Apalagi di peta yang kami miliki memang ada riwayat saluran air era Belanda di sana," katanya, Minggu (29/8/2021).

Bima Arya saat itu juga sempat melihat langsung kondisi dari dalam terowongan kuno itu mengaku takjub dengan penamuan tersebut. Sebab terowongan kuno peninggalan Belanda tersebut memiliki kontruksi yang amat kokoh dengan luasan yang cukup besar.

Wali Kota Bogor Bima Arya. [Dok. Pemkot Bogor]
Wali Kota Bogor Bima Arya. [Dok. Pemkot Bogor]



"Kalau dari bentuk kontruksinya Belanda banget. Terowongan kunonya juga cukup besar sekitar 2 sampai 3 meter. Jadi kalau orang dewasa berdiri juga bisa tidak harus nunduk," ujarnya.

Pasca penemuan itu, Pemkot Bogor langsung mengintruksikan kepada dinas terkait untuk melakukan normalisasi. Sebab, kondisi terowongan kuno zaman Belanda itu sudah tertutup lumpur sekitar 60 centimeter.

"Saya langsung instruksikan dinas terkait untuk melakukan normalisasi. Apalagi lubang terowongan kuno sudah tertutup sekitar 60 centimeter. Untuk memudahkan identifikasi saya sudah minta dinas terkait langsung melakukan normalisasi," ungkapnya.

Bima Arya memprediksi jika umur dari terowongan kuno peninggalan era Belanda itu sudah ada sejak tahun 1800. Bahkan berpotensi lebih dulu ada ketimbang Stasiun Bogor.

"Kemungkinan saluran ini sudah ada sejak tahun 1800. Bahkan kemungkinan lebih tua dari Stasiun Bogor. Karena posisi terowongan kuno ini tepat di bawah dan mengarah ke Stasiun Bogor. Tapi untuk lebih pastinya kami akan lakukan pengkajian mendalam lagi untuk memastikannya," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini